Puisi: Sajak Bermain Kartu (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Sajak Bermain Kartu" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan sebuah adegan yang penuh dengan gambaran-gambaran yang kuat dan imajinatif ...
Sajak Bermain Kartu
— jagongan di pedalaman yogya

bermain kartu semalaman
jiwa disimpan di dalam kulkas
mata menari-nari di atas meja
kepala dicopot, otak diolor-olor
ke kartu As dan Raja

— — Kartu-kartu adalah ramalan nasib
tergenggam erat di tangan Dajjal
kata penjudi sembari minum wiski
— — Robeklah kartu di tangan
Dajjal akan terkejut
melepas nasib dari genggaman

membanting kartu As ke atas meja
perempuan terkejut dekat penjudi
— — Aku ingin rempelomu saja, katanya
sambil ia tarik usus penjudi
ia rogoh jantung dan hatinya

— — Mana empedumu? tanya perempuan
— — Aku mau meminumnya
dan melukiskannya di atas kartu
penjudi pun terbelalak
melihat seluruh jerohannya
telah pindah ke tangan perempuan
Dajjal yang telanjang di meja
terkekeh-kekeh merobek kartunya

Yogyakarta, 1985

Sumber: Horison (November, 1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Bermain Kartu" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan sebuah adegan yang penuh dengan gambaran-gambaran yang kuat dan imajinatif tentang permainan kartu. Di dalamnya, terdapat lapisan-lapisan makna tentang nasib, manipulasi, dan kekuatan.

Permainan Kartu sebagai Metafora Kehidupan: Penyair menggunakan permainan kartu sebagai metafora untuk kehidupan. Seperti dalam permainan kartu, kehidupan juga dianggap sebagai permainan di mana nasib seseorang ditentukan oleh kartu-kartu yang mereka pegang. Namun, ada juga unsur keacakan dan manipulasi yang dapat memengaruhi jalannya.

Simbolisme Kartu: Kartu-kartu dalam puisi ini menjadi simbol penting. Mereka tidak hanya mewakili nasib seseorang, tetapi juga kekuasaan dan manipulasi. Kartu As dan Raja, yang biasanya dianggap sebagai kartu paling berharga dalam permainan, mewakili kekuatan dan dominasi. Namun, bahkan kekuatan ini bisa dirobohkan dan diatur ulang.

Pertarungan Kekuasaan: Ada pertarungan kekuasaan yang terjadi dalam puisi ini antara penjudi dan perempuan yang misterius. Perempuan tersebut memiliki kekuatan yang kuat dan mampu membalikkan nasib penjudi dengan mudah. Tindakannya menggambarkan pengambilalihan kekuasaan dan manipulasi atas nasib penjudi.

Keseriusan dan Ironi: Meskipun ada kesan serius dalam permainan kartu dan manipulasi nasib, ada juga unsur ironi yang melingkupinya. Dajjal yang digambarkan tertawa sambil merobek kartunya menambahkan dimensi ironis pada situasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan, bahkan nasib serius bisa dilihat dengan sedikit candaan.

Penggambaran yang Intens: Penyair menggunakan bahasa yang intens dan gambaran yang kuat untuk menggambarkan adegan permainan kartu. Ini menciptakan suasana yang kaya dan mendalam, memperkuat pesan tentang kekuatan, manipulasi, dan ironi dalam kehidupan.

Puisi "Sajak Bermain Kartu" merupakan penggambaran yang intens tentang permainan kartu sebagai metafora kehidupan. Melalui simbolisme kartu, pertarungan kekuasaan, dan penggunaan bahasa yang kuat, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang nasib, manipulasi, dan ironi dalam kehidupan manusia. Ini adalah puisi yang memperkaya pemahaman kita tentang kompleksitas dan ketidakpastian kehidupan.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Sajak Bermain Kartu
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.