Puisi: Pulang (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Pulang" oleh Oka Rusmini menggambarkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan pencarian identitas dalam konteks hubungan dengan tanah leluhur ...

Pulang


inilah perjalanan terakhir
kucium setiap telapak kaki yang kaukubur
bunga-bunga kuciptakan dari berpuluh tahun impian
yang kutanam sejak kanak-kanak

sering kubertanya pada tumpukan batu
juga pada ranting dan daun-daun kering

padamukah aku berutang?

inilah perjalanan terakhir
ketika kaumunculkan wajahmu
di antara bahasa asap dan getirnya mantra pemangku
tak kupahami lagu-lagu yang kautitipkan pada leluhur
semua jadi asing
membangunku jadi manusia baru
yang kehilangan tanah dan upacara penguburannya

kelak, kemarahan apa yang kautimpakan padaku
apakah setiap tahun yang kupinjam
tidak mengajarimu bahasaku

pernah kupunya mimpi sendiri
mengajari hidup lebih sederhana
mereka ajari makna pijakan kaki yang kubenamkan di tanah

inilah perang yang kutawarkan padamu
telah kukabarkan padamu

selalu kuikuti jejakmu yang kaubenamkan di tanah
memunculkan rumah-rumah batu
yang dipuja para pengempu desa

inilah perjalanan terakhirku untukmu

kalau boleh kubertanya
berapa putaran lagi
kaupinjamkan sisa tahunmu padaku

1994

Sumber: Warna Kita (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Pulang" oleh Oka Rusmini menggambarkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan pencarian identitas dalam konteks hubungan dengan tanah leluhur dan akar budaya. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, Rusmini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya menghormati dan menyatukan diri dengan warisan budaya dan lingkungan yang telah ditinggalkan.

Nostalgia dan Kebersamaan dengan Tanah Leluhur

Puisi ini dimulai dengan nada nostalgia yang kuat, dengan penyair menyatakan bahwa ini adalah perjalanan terakhirnya. Ada keinginan yang mendalam untuk menghubungkan kembali dengan tanah leluhur, yang ditandai dengan mencium setiap telapak kaki yang kubur dan menciptakan bunga-bunga dari impian-impiannya yang telah lama ditanam.

Pertanyaan Eksistensial dan Rasa Bersalah

Ada elemen pertanyaan eksistensial yang muncul dalam puisi ini, terutama dalam baris "padamukah aku berutang?" Ini menggambarkan perasaan rasa bersalah atau tanggung jawab yang dirasakan oleh penyair terhadap tanah dan budaya leluhurnya yang mungkin telah terlupakan atau tidak dihargai sepenuhnya.

Pencarian Identitas dan Kebangkitan Kultural

Puisi ini juga mencerminkan perjalanan pencarian identitas diri dalam konteks budaya dan akar kultural. Penyair mencoba untuk mengikuti jejak leluhurnya yang telah menanamkan pijakan mereka di tanah, mencoba memahami makna sejati dari rumah dan upacara penguburan.

Konflik dan Penyesalan

Ada elemen konflik internal yang terasa, terutama dalam bagian yang mengungkapkan ketidakpahaman terhadap lagu-lagu leluhur dan kemarahan yang mungkin dirasakan oleh mereka yang telah pergi. Penyair merasa sebagai "manusia baru" yang kehilangan koneksi dengan tradisi dan tanah leluhurnya, dan menyesali bahwa tidak semua pinjaman waktu yang telah diberikan mengajari makna dan bahasa yang tepat.

Penutup yang Reflektif

Penutup puisi menawarkan refleksi tentang perang yang ditawarkan penyair kepada tanah leluhurnya, mengajukan pertanyaan tentang sisa waktu yang tersisa untuk menggali dan memahami akar budaya yang telah dititipkan kepadanya.

Puisi "Pulang" karya Oka Rusmini adalah sebuah perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan tanah leluhur dan warisan budayanya. Dengan bahasa yang indah dan gambaran yang kaya, Rusmini berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan nostalgia, pertanyaan eksistensial, dan pencarian identitas dalam konteks kehilangan budaya dan koneksi dengan tanah leluhur. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan pentingnya menghormati dan memahami akar budaya serta menjaga hubungan dengan lingkungan dan warisan leluhur yang telah ditinggalkan.

Oka Rusmini
Puisi: Pulang
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.