Perempuan-Perempuan Tua
Di Sisi Gereja
Perempuan perempuan tua New Mexico
menunggu, menunggu di luar gereja mereka, ditiup
angin kencang, gaun hitam mereka
dari sutera dan kain kasa, janda janda
Isa, wajah kemerut kaku
rekah bagai lumpur, mata terarah
dalam pada
lonceng mencanang
masuk
membakar lilin untuk sebuah ruh, untuk
tempat tidur yang dingin, lampu minyak berkelip
angin menguras dinding tanah liat
sebutir demi sebutir
Sumber: Horison (Juli, 1986)
Analisis Puisi:
Puisi "Perempuan-Perempuan Tua" yang diterjemahkan oleh Mochtar Lubis menggambarkan gambaran perempuan-perempuan tua di New Mexico yang menanti di luar gereja. Meskipun singkat, puisi ini memberikan sentuhan gamblang tentang kesabaran, kegigihan, dan keseharian perempuan-perempuan ini.
Gambaran Tentang Perempuan Tua: Puisi ini menghadirkan gambaran perempuan-perempuan tua di New Mexico. Mereka menunggu di luar gereja, mengenakan gaun hitam dari sutera dan kain kasa. Deskripsi mereka sebagai "janda-janda Isa" menekankan pada kerapuhan dan usia mereka yang lanjut.
Kesabaran dan Kegigihan: Melalui deskripsi tentang perempuan-perempuan ini yang menunggu di luar gereja, puisi ini menghadirkan gambaran kesabaran dan keteguhan hati mereka. Meskipun angin kencang bertiup, mereka tetap tegar menunggu, siap memasuki gereja.
Simbolisme: Gereja dalam puisi ini mungkin melambangkan tempat spiritualitas dan harapan. Lilin yang mereka bakar mungkin sebagai tanda penghormatan kepada roh yang mereka rindukan, dan juga untuk menghangatkan tempat tidur yang dingin. Lampu minyak yang berkelip dan angin yang menguras dinding tanah liat menggambarkan suasana yang kental dengan kerendahan hati dan kemiskinan.
Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini menyoroti kehidupan sehari-hari perempuan-perempuan tua ini. Mereka melakukan hal-hal sederhana seperti membakar lilin dan berdiam di gereja untuk menemukan ketenangan dan harapan, yang menjadi simbol kehidupan mereka yang sudah tua dan mungkin terpenuhi dengan kesederhanaan.
Puisi "Perempuan-Perempuan Tua" adalah gambaran singkat namun dalam tentang kehidupan sehari-hari perempuan tua yang sabar dan teguh. Puisi ini menghadirkan gambaran kehidupan yang sederhana, kesederhanaan spiritual, dan harapan di tengah keadaan yang mungkin sulit bagi perempuan-perempuan tersebut.
Karya asli: Keith Wilson
Biodata Mochtar Lubis:
- Mochtar Lubis adalah salah satu penulis puisi, novel, cerpen, penerjemah, pelukis, dan sekaligus jurnalis ternama.
- Mochtar Lubis lahir pada tanggal 7 Maret 1922 di Padang, Sumatera Barat.
- Mochtar Lubis meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta.