Puisi: Pelayaran (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Pelayaran" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah penggambaran perjalanan spiritual dan perjuangan dalam hidup, yang diwakili melalui ...
Pelayaran
- kepada korban perang teluk

tinggal namamu dalam kerisik angin senja
dan desir pasir di rumah-rumah tanpa jendala
ketika sayap-sayap burung gugur di jazirah arabia
kau akan melangkah ke mana prajurit tanpa senjata
hanya harum namamu lekat dalam duka keluarga

kerinduan pun tinggal sayap kabut dalam dada
Jiwa penuh luka berpetualang di gurun dan gelombang
ketika peluru tajam menusuk raga
tenggelam apimu di laut dalam

kau bukan kelasi atau nahkoda
tapi sukmamu berlayar juga
ke pelabuhan penghabisan

1991

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Pelayaran" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah penggambaran perjalanan spiritual dan perjuangan dalam hidup, yang diwakili melalui metafora pelayaran di lautan kehidupan.

Metafora Pelayaran: Puisi ini menggunakan metafora pelayaran untuk menggambarkan perjalanan hidup seseorang. Pelayaran melambangkan perjalanan spiritual dan perjuangan menuju kedamaian dan pemahaman yang lebih dalam. Penulis menggambarkan bahwa dalam perjalanan ini, individu dihadapkan pada berbagai rintangan dan ujian, seperti peluru yang menusuk raga dan tenggelamnya api di laut dalam.

Keberanian dalam Ketidakpastian: Penulis menyoroti keberanian dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan dalam hidup. Meskipun tidak jelas arah tujuan akhirnya, namun individu tersebut tetap melangkah maju dengan tekad yang kuat. Meskipun tidak memiliki senjata fisik, namun keberanian dan tekadnya menjadi senjata yang memandu pelayarannya.

Kerinduan dan Penderitaan: Puisi ini juga mencerminkan kerinduan dan penderitaan yang dirasakan oleh individu selama perjalanan hidup. Metafora sayap kabut dalam dada menggambarkan kerinduan yang mendalam dan beban emosional yang terus mengikuti individu tersebut. Jiwa yang penuh luka berpetualang di gurun dan gelombang mencerminkan penderitaan yang dialami dalam mengejar pemahaman dan kedamaian.

Harapan akan Pelabuhan Penghabisan: Meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan dan penderitaan, penulis menunjukkan harapan akan mencapai pelabuhan penghabisan. Pelabuhan ini mewakili tujuan akhir dalam perjalanan spiritual dan perjuangan hidup, di mana individu tersebut mungkin menemukan kedamaian, pemahaman, dan pembebasan dari penderitaan.

Puisi "Pelayaran" adalah sebuah puisi yang menggugah dan mendalam tentang perjalanan spiritual dan perjuangan dalam hidup. Melalui metafora pelayaran, penulis menggambarkan perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian, kerinduan, dan penderitaan, namun juga dipenuhi dengan keberanian, tekad, dan harapan akan mencapai kedamaian dan pemahaman yang lebih dalam dalam pelabuhan penghabisan.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Pelayaran
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.