Puisi: Kota Lama dan Hujan (Karya Kasianus Roin)

Puisi "Kota Lama dan Hujan" karya Kasianus Roin adalah karya yang menggambarkan perasaan melankolis, keindahan alam, dan pengalaman pribadi dalam ....
Kota Lama dan Hujan

Masih tentang akhir tahun
Pagi masih mendung
Petanda hujan akan turun
Yang pada libur senang dan beruntung
Ketika hujan cukup rebahan
Menanti malam dengan banyak harapan
Embun masih saja enggan berpaling dari dedaunan
Pagi sekali sang hujan bertebaran pada genting
Tak selebat janji mantan yang akhirnya harus berpaling
Bersua dalam luka, bercinta dalam rentanan waktu yang kian berakhir
Malam nanti akan ada kabar
Selamat berakhir tahun buat yang masih jauh
Masih tentang kota lama dan hujan tak kunjung berakhir
Sesaat berdoa semoga membawah berkah
Entahlah sesaat secangkir kopi kian habis
Sebatang rokok tersisa tak kalah di tengah cekatan
dingin atau mungkin karena masih pagi sekali
Eh tak sadar kalau hari sudah mulai sore
Yah... sudahlah baru sadar kalau ternyata
sedang dibohongi oleh mendung dan hujan di antaranya.

2023

Analisis Puisi:

Dalam puisi "Kota Lama dan Hujan" karya Kasianus Roin, penulis menggambarkan suasana akhir tahun yang mendung dan penuh harapan. Puisi ini menggambarkan perasaan melankolis ketika hujan turun, memadukan keindahan alam dengan pengalaman pribadi. Melalui bahasa yang indah, penulis menciptakan gambaran yang kuat tentang kota lama yang terendam hujan dan menghadirkan nuansa introspektif.

Puisi "Kota Lama dan Hujan" membuka dengan gambaran tentang akhir tahun yang masih mendung, memberikan petanda bahwa hujan akan segera turun. Penulis menyoroti rasa senang dan keberuntungan orang-orang pada hari libur ketika hujan cukup untuk rebahan. Puisi ini memancarkan suasana harapan dan antusiasme dalam menyambut malam yang akan datang.

Kasianus menggambarkan keindahan pagi yang masih dipenuhi embun dan hujan yang turun perlahan-lahan. Bahasa puisi ini menciptakan gambaran yang indah tentang embun yang enggan meninggalkan dedaunan. Penggunaan kata-kata ini memberikan nuansa romantis dan melankolis pada puisi, menciptakan suasana yang penuh dengan rasa harap dan kerinduan.

Penulis melanjutkan dengan gambaran tentang hujan yang berterpaan pada genting di pagi yang masih dini. Perbandingan antara hujan dan janji mantan yang berakhir menciptakan gambaran tentang luka dan kehilangan dalam hubungan. Puisi ini menghadirkan perasaan kesendirian dan keintiman yang terjadi dalam rentang waktu yang semakin berkurang.

Kasianus Roin menggambarkan suasana menjelang akhir tahun yang dipenuhi dengan harapan dan doa. Puisi ini menyampaikan ucapan selamat berakhir tahun bagi mereka yang masih jauh dan mengarahkan pemikiran kepada kota lama yang terus dilanda hujan yang tak kunjung berhenti. Pada saat yang sama, puisi ini juga menyinggung harapan akan membawa berkah bagi pembaca.

Penulis melanjutkan dengan gambaran tentang kesadaran diri saat menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok di tengah dinginnya pagi. Waktu terasa berlalu dengan cepat, dan penulis menyadari bahwa hari sudah beranjak sore. Puisi ini menunjukkan kesadaran akan keindahan alam yang dapat mengelabui dan mempermainkan waktu, menciptakan perasaan tertipu oleh kehadiran mendung dan hujan.

Puisi "Kota Lama dan Hujan" karya Kasianus Roin adalah karya yang menggambarkan perasaan melankolis, keindahan alam, dan pengalaman pribadi dalam suasana akhir tahun. Melalui penggunaan bahasa yang indah, penulis menciptakan gambaran yang kuat tentang kota lama yang terendam oleh hujan yang tak kunjung berakhir. Puisi ini menghadirkan nuansa introspektif, mempertanyakan kehidupan, harapan, dan waktu yang berlalu dengan cepat. Melalui gambaran hujan, penulis menciptakan perpaduan antara keindahan alam dan perasaan dalam diri manusia. "Kota Lama dan Hujan" merupakan sebuah puisi yang melodi, mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, perubahan, dan makna di balik keindahan dan kebrutalan alam.

Kasianus Roin
Puisi: Kota Lama dan Hujan
Karya: Kasianus Roin
© Sepenuhnya. All rights reserved.