Puisi: Kisah Pulang (Karya Ook Nugroho)
Puisi | Kisah Pulang | Karya | Ook Nugroho |
Kisah Pulang
Mereka terus membangunSemakin banyak rumah dan gedungJuga gudang, lorong-lorong dan guhaRahasia, tapi tambah tak yakinMusti pulang ke alamat yang manaSetiap kali cuaca kembali memberatDan malam turun di alun-alun kota
Mereka teramat mendambakanKehangatan, barangkali sedikitSopan-santun bumi, sehabis jemuSaling bunuh di jalan-jalan rayaTapi yang mereka temukan hanyalahPara leluhur sibuk mengutukiTurunan sundal telanjur lahir
Dan kalau mereka cukup mujurBisa dicapainya batas halamanMereka tak akan bisa percaya pulaBahwa rumah yang terkuak membukaPintunya, bukanlah perangkap serupaYang menggiring takdir buruk lain
Tapi mereka tak punya pilihanMalam akan segera jadi sempurnaMembunuh sisa matahari di pohon-pohonDan kota akan semakin sulit dikenaliJadi mereka buru-buru masukMengunci pintu rapat-rapatMerapal mantra penolak balaPada rapuh jalinan cuaca
Mereka sungguh tak punya pilihanSelain belajar menjadi terbiasaDengan segala yang ada di sebalik pintu itu:Barang dan perabot yang kerap salah tempatPara lelaki yang gemar meludah ke udaraPerempuan-perempuan dengan tetek kelabuAtau para bocah berparu legam kelamDengan punuk dan taring berkilat
Agar, setidaknya mereka punya alasanMengapa terus bertahan di liang busuk iniSetidaknya punya tempat sembunyi, bukan?Barangkali ini lumayan menghiburBarangkali mereka akan bisa juga tertidurMelewatkan malam sekali lagiDengan bulan separoh di langit-langitDengan kilau pisau di bawah bantalDan tuhan cemas berjaga di pojok ingatan?
2010
Sumber: Tanda-Tanda yang Bimbang (2013)
Karya: Ook Nugroho
Biodata Ook Nugroho:
- Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.