Kepada Tukang Cukurku
Mari kita bertukar tempat, sebentarDengan begitu mungkin lebih mudah kau pahamiPerangai maut yang kasar, datang iaPadamu berterang atau selinap, kukira sama
Sekarang duduklah, sedang aku berdiriKilau pisau pada tanganku yang satuBiar kurasai gegumpal rambutmu, mengombakDuduklah nyaman, kini coba kau rasakan
Rapat tubuhku menempel, kemejaku lembab berbauSebab peluh, dari bahan citra murah belakaMungkin gemuruh debar jantungku sekonyongSempat juga kau serap, sebab semacam gairah
Serupa darah mendesir, memaksaku berpikirHanya diperlukan beberapa sayatan, mungkinSatu sayatan utama pada pembuluh sentralKau pun terhenyak, tak teramat paham mulanya
Tidak, bahkan kau tak sempat melolong, berontakSegalanya sudah kasip, lenganku yang satunyaTeramat kukuh bukankah, mencekikmu sungguh mudahSebelum mendorongnya rebah bersimpah
Maaf, jika uraianku barusan membuatmu mualKini baiklah aku kembali duduk, memejam diamDengan kilat pisau pada genggammu kukuh, ayolahRapikan anganku putih melebat kian liar menyemak ini
Sumber: Tempo (22 Desember 2013)
Puisi: Kepada Tukang Cukurku
Karya: Ook Nugroho
Biodata Ook Nugroho:
- Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.