Puisi: Jika Perantau Singgah di Lepau (Karya Abrar Yusra)

Puisi | Jika Perantau Singgah di Lepau | Karya | Abrar Yusra |
Jika Perantau Singgah di Lepau (1)


Dan pagi sampai senja sampai malam
rantau demi rantau kujelajahi. Kujelajahi
rantau demi rantau
        Lapar mengenyangkan perutku!
        Rindu mengenyangkan cintaku!
        Dan impian mengenyangkan deritaku!
Kukenal laparmu. Dan rindumu. Dan impianmu!
Kita semua, kau aku dan dia bukan orang lain
Kita semua perantau juga. Tak ada orang lain
kecuali nama lain yang tak amat berbeda
        Kita memang
dari Adam dan Hawa semua. Tercampak
di rantau ini. Di bumi yang satu!
        Segala jalan
adalah jalanku juga. Segala tempat
adalah tempatku pula. Segala rumah
adalah rumahku. Dan segala lepau
        Sebab aku perantau maka yakinlah aku
tak ada rantau yang terlalu menarik kecuali rantau
yang belum dikunjungi!


Jika Perantau Singgah di Lepau (2)


        Kukenal baik rantau demi rantau
juga wajah-wajah maut yang berpapasan
sepanjang jalan. Dan jika suatu saat
maut berkhianat dan menghabisi riwayat
di tepi jalan, yah, tibalah saat
masing-masing memasuki rantau yang lain
tanpa kaki. Tak seorangpun tahu apa terjadi
di sana. Siap-siaplah saja. Tanya dan jawab sendiri nanti
        Sebab mereka yang masuk lebih dulu
tak pernah kembali. Agaknya takkan pernah kembali!


6 Agustus 1985

Sumber: Horison (Juni, 1987)

Abrar Yusra
Puisi: Jika Perantau Singgah di Lepau
Karya: Abrar Yusra

Biodata Abrar Yusra:
  • Abrar Yusra lahir pada tanggal 28 Maret 1943 di Lawang Matur, Agam, Sumatra Barat.
  • Abrar Yusra meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 2015 di Bogor, Jawa Barat (pada umur 72 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.