Puisi: Bintang Mati (Karya Soni Farid Maulana)

Puisi "Bintang Mati" karya Soni Farid Maulana menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam ketika menghadapi kegagalan dalam ....
Bintang Mati

Duduk di bangku kayu, menghayati
sorot matamu yang kelam oleh kabut dukacita.
Aku temukan bintang mati.
Bintang yang dulu berpijar dalam langit jiwaku
aku temukan kembali - begitu hitam dan gosong
dan kau menjerit terpisah dari cintaku.

Dengarkan aku bicara, suaraku
bagai ketenangan air sungai bagai keheningan
batu-batu dasar kali melepas bau segar tumbuhan.
Bila hari kembang;
suaraku membangun kehidupan yang porak-poranda
oleh gempa peradaban. Ya, kutahu kota yang gemerlap
menyesatkan rohanimu dari jalanku.
Hanya ini yang bisa kuberikan kepadamu:
rasa gula terperas dari tebu jiwaku. Reguklah,
biar jiwamu berkilau kembali. O, bintang
yang dulu benderang dalam langit jiwaku.

1987-1989

Sumber: Kita Lahir Sebagai Dongengan (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Bintang Mati" karya Soni Farid Maulana menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam ketika menghadapi kegagalan dalam hubungan. Melalui imaji bintang mati, puisi ini menyampaikan pesan tentang kehilangan, penyesalan, dan harapan akan pemulihan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari dua bait dengan variasi baris yang tidak teratur. Gaya bahasanya sederhana namun penuh dengan makna yang mendalam. Penulis menggunakan metafora bintang mati untuk menyampaikan perasaan kehilangan dan kesedihan.

Tema Utama

  1. Kehilangan dan Kesedihan: Tema utama dalam puisi ini adalah kehilangan dan kesedihan akibat kegagalan dalam hubungan. Penemuan bintang mati yang dulunya bersinar terang melambangkan kehilangan orang yang dicintai dan perasaan kesedihan yang mendalam.
  2. Penyesalan dan Pemulihan: Penulis mengekspresikan penyesalan atas kegagalan hubungan tersebut dan memberikan harapan akan pemulihan melalui metafora "rasa gula terperas dari tebu jiwaku". Ini menunjukkan usaha untuk memperbaiki keadaan dan mengembalikan keceriaan dan kebahagiaan yang telah hilang.

Simbolisme dan Makna

  1. Bintang Mati: Bintang mati adalah simbol dari kehilangan dan kehancuran dalam hubungan. Melalui gambaran bintang mati yang dulunya bersinar terang, penulis menyampaikan perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam.
  2. Rasa Gula dari Tebu Jiwaku: Metafora ini menggambarkan harapan akan pemulihan dan kebahagiaan yang baru. Penulis menawarkan kesempatan untuk mengembalikan kilau dan keceriaan yang telah hilang dengan memulihkan jiwa yang terluka.

Analisis Mendalam

Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan kesedihan yang mendalam akibat kegagalan dalam hubungan. Melalui imaji bintang mati dan metafora rasa gula dari tebu jiwaku, penulis menyampaikan pesan tentang penyesalan, keinginan untuk memperbaiki keadaan, dan harapan akan pemulihan.

Puisi "Bintang Mati" karya Soni Farid Maulana adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang perasaan kehilangan dan kesedihan akibat kegagalan dalam hubungan. Dengan menggunakan metafora yang kuat, puisi ini menyampaikan pesan tentang penyesalan, harapan akan pemulihan, dan keinginan untuk mengembalikan keceriaan yang telah hilang.

Soni Farid Maulana
Puisi: Bintang Mati
Karya: Soni Farid Maulana

Biodata Soni Farid Maulana:
  • Soni Farid Maulana lahir pada tanggal 19 Februari 1962 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
  • Soni Farid Maulana meninggal dunia pada tanggal 27 November 2022 (pada usia 60 tahun) di Ciamis, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.