Puisi: Serulingmukah Menghanyutkan Tongkang (Karya Korrie Layun Rampan)

Puisi | Serulingmukah Menghanyutkan Tongkang | Karya | Korrie Layun Rampan |

Serulingmukah Menghanyutkan Tongkang


Serulingmukah menghanyutkan tongkang
Menggapai sungai
Menambur di arus deras
Menghamburkan lagu ke cakrawala bebas

Segala perih dini hari
Membersihkan beranda
Tanpa restu
Bayang wajahmu yang menunggu

Kelap-kelip mimpi yang diburu
Seperti penantian
Seperti perkawinan
Rahasia kado kehidupan

Waktu pun memuja
Sunyi yang tua
Segalanya padang rawa
Kematian tanpa kata-kata

Perpisahan tiada
Perih nadi, arus, dan air
Lidah yang dahaga
Duka anyir

Serulingmukah mengalun dalam tongkang
Mendarah luka
Segala fana menderai sungai
Menunjuk-nunjuk pelayaran muara


Sumber: Upacara Bulan (2007)

Korrie Layun Rampan
Puisi: Serulingmukah Menghanyutkan Tongkang
Karya: Korrie Layun Rampan

Biodata Korrie Layun Rampan:
  • Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis (penyair, cerpenis, novelis, penerjemah), editor, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq.
  • Korrie Layun Rampan lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda, Kalimantan Timur.
  • Korrie Layun Rampan meninggal dunia pada tanggal 19 November 2015 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Seruling Kalijaga Telah datang bulan merah saga sayap mimpi alang-kepalang Memberkati sawah ladang taburan kembang bernyala kunang-kunang Cahaya-cahaya kidung saat berangkat…
  • Seruling Daging Sudah. Jangan kaubicara lagi tentang lubang. Semua ruang semua rongga di tubuhmu telah jadi jurang. Semua urat semua serat di dagingmu telah jadi tamba…
  • Seruling Seruling bambu itu membayangkan ada yang meniupnya,    menutup-membuka lubang-lubangnya, menciptakan    pangeran d…
  • Seruling Kapal Hanya cinta juga yang menuntun mereka dalam kegelapan Ketika tiba-tiba lampu-lampu menyala dan seruling kapal berbunyi menandakan akan berangkat, …
  • Peniup Suling Sekarang, mari kita keluar dari waktu. Waktu kita tak sama. Malam bagimu, mungkin pagi bagiku. Tidakkah matahari selalu datang pada orang-orang yang …
  • Belum SetaraMerenai-renai lagu gemulai,Bunyi sulingku beriba-iba,Di tepi jalan duduk menguiai,Aduh, wai tuan tolong dicoba .....Sangkaku lagu sudahlah merdu,Kuterus mengembus sulin…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.