Letupan Bambu, Tambur Upacara
Letupan bambu, tambur upacaraMenyala di airKaki-kaki telanjangGiring-giringMalam menariBulan
Bulan di langit-langitLouSeribu ancakLilinPisang dan ubiBalai-balai permandianDaun lenjuangGetangTarian malamMengupas malam
"Yang sakit bawa ke siniYang muntah dan mandulYang pekung dan lepraBawa ke siniYang kehilangan ...Seribu satu penyakit badan dan jiwa!"
Tambur mengerasDalam malam keras,"Segala penyakit pergiEncok, koreng gatalLumpuh dan penyakit mataJantung demam kuraPergi semuaKe hutan-hutan tak bertuan!"
Sepuluh penariSepuluh mangkuk lilinMenari dalam gelap
Beras kuningTerbang ke udaraBeras putih-hitamTerbang ke udaraSukma pulang ke sukma
Ancak piring upacaraTambur leluhurLemang ketupat tumpiDibagi bakiPanggang ayam panggang babiSalawat apiYang merecik di dapur dupaAkar wangiYang menutup serapah upacaraBalian mulut waktu,"Pulang semua pulangYang tinggal punggawaPenjaga badan jiwa!"
Malam mengucapkan tanah"Hari! Hari!"
Sumber: Upacara Bulan (2007)
Catatan:
Puisi Letupan Bambu, Tambur Upacara yang ditulis oleh Korrie Layun Rampan ini menceritakan tentang upacara adat Dayak Benuaq, dengan tambur yang bersahutan dan bunyi letupan bambu.
Puisi ini menggambarkan keindahan upacara adat dan bagaimana itu menyentuh hati dan jiwa seseorang.
Puisi: Letupan Bambu, Tambur Upacara
Karya: Korrie Layun Rampan
Biodata Korrie Layun Rampan:
- Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis (penyair, cerpenis, novelis, penerjemah), editor, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq.
- Korrie Layun Rampan lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda, Kalimantan Timur.
- Korrie Layun Rampan meninggal dunia pada tanggal 19 November 2015 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.