Puisi: Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar (Karya Korrie Layun Rampan)

Puisi | Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar | Karya | Korrie Layun Rampan |

Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar


Aku tenggelam dalam dunia lepas akar
Menghela beban Cinta
Seribu matahari-Mu menyulut padang terbakar
Padaku menyerahkan berjuta nyala.

Wahai Kekasih yang alpa
Kurangkul Nasib betina
Dalam sarang kota, dalam raut wajah perawan
Kita saling berperang: tawan-menawan!


Sumber: Sawan (1978)

Korrie Layun Rampan
Puisi: Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar
Karya: Korrie Layun Rampan

Biodata Korrie Layun Rampan:
  • Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis (penyair, cerpenis, novelis, penerjemah), editor, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq.
  • Korrie Layun Rampan lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda, Kalimantan Timur.
  • Korrie Layun Rampan meninggal dunia pada tanggal 19 November 2015 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • KotaKotaku di siniGemuruh yang sunyiBelantara kembarake dasar sukmake dalamKotaku di siniBermatahari berbulanDi bendulnya aku berdiriMengaca diri kehidupanke lubuk-Mu dalamKotaku d…
  • SuratSurat iniKembang merah dalam hijauDi bibir danauSurat iniBunga putih dalam biruMekar di dasar benuaDada penyair yang gelisahSurat iniLukisan hari demi hariBisik riuh sukma keh…
  • Aku MemilihAku memilih tanahTapi ayahku berangIa memberiku sungai,"Datangi sumbernya di udik sana,Yang mancur di antara akar dan batu-batu."Aku memilih arusTapi abang memberiku air…
  • Engkau dan AkuDahulu kita bertikaiAntara jalanmu jalankuSekarang kita sampaiAntara dua sikuDahulu engkau ke sanaAku pun melangkah ke anuSang Kala memutar kompas di belakang kitaSek…
  • KitaManusiaTanahBungkah-bungkah kataAdam dan HawaManusiaTulang-tulang kapur tanah kuburRumput bunga layuTetes waktu berlaluManusiaDomba-domba di padang tanpa gembalaTersesat sendir…
  • Pintu (1)Pintu biru diketuk dari luarSiapakah yang berdiri di situDengan suara yang lirih samarKujenguk dari jendela bersama angin gemetarHanya sebuah kenangan yang lukaBernyanyi, …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.