Puisi: Pagi Baru yang Menunggu Mekar (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi | Pagi Baru yang Menunggu Mekar | Karya | Hartojo Andangdjaja |

Pagi Baru yang Menunggu Mekar



Jiwa-jiwa telah mengembang
setelah bertahan dad terror-terror yang mengawang
di atas Jakarta, dan di mana-mana
dalam suara-suara
dan slogan-slogan
yang menyebar beragam hasutan
diteriakkan tiran-tiran
lewat rapat-rapat dan peranakan-peranakan
lewat koran-koran
ketika suara dari utara hendak dipaksakan
menguburkan suara murni dari keperibadian
suatu bangsa yang sedang berjuang

Jiwa-jiwa telah mengembang
setelah ditantang dengan pembunuhan-pembunuhan
di tanah air, di mana rakyat memegang kedaulatan

Jiwa-jiwa telah mengembang
membias dalam suasana yang menggelombang
dalam barisan para pelajar dan mahasiswa,
        sarjana dan pekerja

di jalan-jalan kota Jakarta, jantung tanah tercinta
dalam barisan yang bergelora, membawa suara berjuta
suara rakyat yang menderita

Jiwa-jiwa telah mengembang
dalam suara-suara yang dituliskan
diucapkan
dalam kebebasan pengetahuan

jadi wujud kebenaran yang lantang
berbicara dalam sajak, dalam lukisan
dalam segala yang bernama: kebudayaan
jadi sinar yang memancar menerang
dalam fajar
dari pagi baru yang menunggu mekar


1966

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Hartojo Andangdjaja
Puisi: Pagi Baru yang Menunggu Mekar
KaryaHartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Memang Selalu Demikian, Hadi Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita …
  • Maduradi tanah coklat yang sangat kucintatelah beratus tahunwarna-warna kemelasan disimpandalam rongga kerendahhatiandi sini dulubeberapa penguasadengan banggamenunjuk ke bintang-b…
  • Ya RasulDari sela rimbun daun                        SejarahKuintip bayang-bayang gamismuYa Rasul ———————————————  …
  • 06:30 Di pusat Harmoni Pada papan adpertensi (Arloji Castell) Tertulis begini: "Dunia Kini Membutuhkan Waktu Yang Tepat" Di belakangnya langit pagi Tembok sungai dan ka…
  • Jalan Segara Di sinilah penembakan Kepengecutan Dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor pembayar pajak Negeri ini Ditembuskan ke pungung An…
  • Semerbak Mayang Saat kau datang dalam hatiku bumi berbisik selembut lagu, di pangkuanku sejalur jalan ke puncak gunung biru restuku semerbak mayang bila engkau dan dia …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.