Puisi: Negeri Mangga (Karya F. Rahardi)

Puisi "Negeri Mangga" karya F. Rahardi menciptakan gambaran yang kuat tentang kondisi sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Melalui gaya bahasa yang ..
Negeri Mangga (1)


angin berkecapatan
                600 knot per mangga
        kulikuli digaji
    600 perak per mangga
        pegawai jujur libur tiap
                            hari mangga
monyetmonyet kaget

        panas sekali mangga ini

    duahari duamalam penganggur diperam
            enamminggu enambulan
        gelandangan
                dikupas
        duamenit enamjam
            wts diperas

matahari mencret
            keras sekali mangga ini
                bertahuntahun
        digantung
            berabadabad
                dicincang
tuhan tercengang
        asem betul
            mangga ini


Negeri Mangga (2)


selamat mangga, kupaskan aku sekitar
    duapuluhlima
        yang mentah

selamat panjat, peramkan aku barang
    enampuluh keranjang
        yang
                asam

selamat kupas, petikkan aku sedikitnya
                seratus gerobak
            yang rusak

selamat kuning, potongkan aku
            paling tidak
                seribu leher yang
                            busuk

selamat berulat, tolong lupakan
        tuhan selamanya
                jangan
                    diingat


1983

Sumber: Horison (Maret, 1984)

Analisis Puisi:
Puisi "Negeri Mangga" karya F. Rahardi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kondisi sosial dan ekonomi di sebuah negara yang diidentifikasi dengan buah mangga. Dalam analisis ini, kita akan membahas makna, gaya bahasa, struktur, dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Gambaran Tentang Negeri Mangga: Puisi ini memberikan gambaran yang sangat kuat tentang negeri yang diidentifikasi dengan buah mangga. Gambaran ini menciptakan kesan bahwa mangga adalah simbol negara ini. Mangga digambarkan dengan berbagai kata, seperti "panas," "keras," dan "asam," yang mencerminkan keadaan yang sulit.

Kritik Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi: Puisi ini mencakup kritik terhadap ketidaksetaraan ekonomi dan ketidakadilan sosial. Ada perbandingan antara berbagai tingkatan masyarakat, seperti pegawai, gelandangan, dan WTS (Warga Tidak Mampu). Ini menggambarkan bagaimana sebagian orang berjuang untuk bertahan hidup sementara yang lain mungkin hidup dalam kemakmuran.

Gaya Bahasa: Penulis menggunakan gaya bahasa yang kuat dan simbolis untuk menyampaikan pesannya. Kata-kata seperti "digaji," "diperam," "diperas," dan "tercengang" menciptakan citra yang kuat dalam benak pembaca.

Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian pertama menciptakan gambaran tentang kondisi negara dan orang-orangnya, sementara bagian kedua merinci langkah-langkah yang diambil oleh mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat. Ini menciptakan perasaan ketidakadilan yang dalam.

Pesan dan Refleksi: Puisi ini merangsang pembaca untuk merenungkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Hal ini juga menyoroti konsep kesengsaraan yang dihadapi oleh banyak orang yang harus bertahan hidup dalam kondisi yang keras.

Puisi "Negeri Mangga" adalah sebuah karya sastra yang kuat yang menciptakan gambaran yang kuat tentang kondisi sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Melalui gaya bahasa yang kuat dan struktur yang berbeda, penulis berhasil menyampaikan pesan tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial.

Floribertus Rahardi
Puisi: Negeri Mangga
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.