Puisi: Malam Pesta (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Malam Pesta" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan kontras antara suasana luar dan keadaan batin seseorang saat berada dalam pesta.

Malam Pesta

Di luar riuh ramai
Suara biola terdengar serindai
Satu teman jenaka
Lainnya tertawa
Gadis dan pemuda
Ah, malam pesta
Alangkah gembira

Dalamku sendiri kiranya yang sunyi.
Mengapa aku mesti begini?
Seru dalam hatiku:
"Lihat di kaca
Mukamu penuh luka
Tiadakah engkau jera
Dipermainkan cinta?"

Ah, kesal mengkal,
Aku ditinggal!!!

1945

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Analisis Puisi:

Puisi "Malam Pesta" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kontras antara suasana luar dan keadaan batin seseorang saat berada dalam pesta. Puisi ini mengungkapkan perasaan kesepian, kekecewaan, dan pertanyaan tentang cinta dalam konteks malam pesta yang riuh ramai.

Kontras Suasana: Puisi ini menciptakan kontras yang jelas antara suasana luar, di mana ada riuh ramai dan kegembiraan dalam pesta, dengan keadaan batin penyair yang sunyi dan penuh kegelisahan. Kontras ini menciptakan perasaan konflik dalam diri penyair, di mana realitas luar tampak berbeda dengan keadaannya sendiri.

Perasaan Kesepian: Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian yang dirasakan oleh penyair dalam keramaian pesta. Meskipun ada teman-teman jenaka, tawa, dan kegembiraan di sekitarnya, penyair merasa terasing dan sunyi di dalam dirinya. Ini menunjukkan kontras antara ekspresi sosial yang ceria dan perasaan batin yang cemas.

Refleksi Diri: Di bait kedua, penyair merujuk pada suaranya sendiri dalam hati. Dia mencoba menghadapi dirinya sendiri dan mempertanyakan mengapa dia merasa seperti ini. Dia mengamati wajahnya di kaca dan melihat luka-luka, yang mungkin merupakan representasi emosional atau fisik. Refleksi ini menggambarkan perasaan ketidakpuasan dan pertanyaan yang muncul dari dalam diri penyair.

Pertanyaan tentang Cinta: Penyair mencetuskan pertanyaan tentang cinta dalam bait kedua, di mana dia merenungkan kejadian yang telah terjadi. Dia tampaknya merasa terpermainkan oleh cinta dan merasa bahwa cinta telah menyakiti atau menyia-nyiakannya. Pertanyaan ini mencerminkan perasaan kebingungan dan kekecewaan yang dialami oleh penyair dalam hubungan cinta.

Puisi "Malam Pesta" karya Hartojo Andangdjaja adalah karya yang menggambarkan kontras antara kesenangan eksternal dan pertanyaan internal tentang cinta dan kepuasan diri. Melalui perpaduan antara suasana riuh ramai dan perasaan kesepian penyair, puisi ini menggambarkan dualitas emosi yang kompleks dalam situasi sosial. Dengan bahasa yang sederhana namun bermakna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perasaan-perasaan dalam batin seseorang yang mungkin tersembunyi di balik kesenangan dan keramaian sosial.

Hartojo Andangdjaja
Puisi: Malam Pesta
KaryaHartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.