Puisi: Jendela (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi | Jendela | Karya | Hartojo Andangdjaja |

Jendela



Sebuah bingkai teramat sederhana
yang merangkum beragam tamasya
dan mengangkat, jadi hidup dan bicara
lebih kekal dalam kenangan kita

kadang menjenguk di ambangnya
sekuntum bunga: mekar dalam warna dan nyala
sementara kau padaku bertanya:
apakah bunga mereguk cahaya surya?

kadang seraut wajah jelita
yang putih bernama mega
menjenguk di sana, menyapa kau dengan manis:
apa kabar, Haris?

dan kadang gemerlapan sayap burung-burung
        di udara
melintas di seberangnya, berkelepak menyibak senja
sementara kau menengadah dan bertanya:
pa, burung-burung di mana rumahnya?

dan malam yang berjaga di luar dalam kelam
kadang menjenguk di sana
mengantarkan padamu seayun dendang:
ayo bobo, sayang, tidur dengan tenteram
sementara di langit kupasang bagi lelapmu
        bintang demi bintang


1976

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Hartojo Andangdjaja
Puisi: Jendela
KaryaHartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.