Puisi: Ikut Pergi (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Ikut Pergi" karya Hartojo Andangdjaja adalah penggambaran tentang kehampaan, pertanyaan tentang makna hidup, dan hasrat untuk pergi mencari ...

Ikut Pergi



Aku tinggal sendiri
Kulihat ke kanan ke kiri
Sepi.
Sebab semua telah pergi
Lari...

Teman, aku akan ke mana lagi?
Dan masihkah aku akan sembunyi
Sendiri di alam sepi?
Ah! Jika masih juga sembunyi
Pasti aku mati dicekik sepi.

Tidak! Aku ikut pergi
Tak mau aku ditinggal masa
Pergi! Pergi! — Lari! Lari!
Bersama manusia murba raya
Ingin aku
Pergi ke Dunia Baru!


1946

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Analisis Puisi:
Puisi "Ikut Pergi" karya Hartojo Andangdjaja adalah penggambaran tentang kehampaan, pertanyaan tentang makna hidup, dan hasrat untuk pergi mencari makna yang lebih dalam. Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian, kehilangan, serta rasa ingin tahu tentang tujuan hidup.

Kehampaan dan Kesepian: Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa penyair tinggal sendiri dan melihat ke kanan dan kiri dalam keadaan sepi. Kesepian dan hampa di dalam diri penyair menciptakan gambaran tentang kekosongan emosional dan fisik.

Kepergian dan Kehilangan: Penyair merasakan bahwa semua orang telah pergi dan lari meninggalkannya. Ini mungkin merujuk pada perasaan bahwa seseorang telah ditinggalkan oleh orang-orang yang ada sebelumnya dalam hidupnya, baik secara fisik maupun emosional.

Pertanyaan Identitas dan Tujuan Hidup: Penyair merasa sendiri dan bertanya, "Teman, aku akan ke mana lagi?" Pertanyaan ini menggambarkan ketidakpastian dan rasa bingung tentang tujuan hidup. Penyair mencoba mencari makna dan tempat di dunia yang semakin sepi.

Keinginan untuk Berpergian: Dalam puisi, penyair menyatakan keinginannya untuk tidak lagi sembunyi di alam sepi. Ia mengungkapkan hasrat untuk pergi dan mencari tempat baru, di mana ia bisa bergabung dengan manusia "murba raya" (manusia prasejarah) dalam perjalanan menuju "Dunia Baru."

Konsep Pergi dan Transformasi: Tema pergi dalam puisi ini dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatasi kehampaan dan kesepian. Penyair ingin mengambil langkah baru, meninggalkan kehidupan yang kosong, dan mencari tempat yang lebih bermakna.

Simbolisme Dunia Baru: "Dunia Baru" bisa menjadi simbol untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang makna hidup, pencarian tujuan, dan transformasi pribadi. Dunia Baru ini mungkin merujuk pada perubahan dalam persepsi penyair tentang hidupnya sendiri dan hubungannya dengan dunia.

Puisi "Ikut Pergi" menggambarkan perjalanan batin seorang penyair yang mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tentang tujuan hidup, makna keberadaan, dan bagaimana mengatasi kesepian dan kehampaan. Melalui penggambaran perjalanan dan transformasi, puisi ini mengajukan pertanyaan yang mendalam dan relevan tentang eksistensi manusia.

Hartojo Andangdjaja
Puisi: Ikut Pergi
KaryaHartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.