Ujian Tulis Berbasis Komputer: Ujian bagi Para Pasangan

Kita udahan dulu ya sampai sini, kita perbaiki diri sendiri, fokus pada impian masing-masing. Percaya aja, kalau kita jodoh nantinya kita bakal ...

“Kita break dulu, ya, sebentar”

Kalimat tidak asing itu selalu mewarnai lika-liku pasangan di setiap tahun, terutama ketika musim ujian nasional dan persiapan masuk kampus dimulai.

And, here we go...

Aku tidak menyangka kalau akan menjadi korban dari putusnya hubungan diakibatkan ujian nasional. Kukira cerita-cerita tersebut fiktif. Ternyata aku mengalaminya. Cerita ini bermula dari kedekatanku dengan seorang laki-laki bernama sayang Mas. Hehe.

Mas adalah teman seangkatanku di bangku SMA. Laki-laki tinggi yang dengan berani mengajakku mengobrol dengan kedok tugas sekolah.

Seiring berjalannya waktu, aku dan Mas makin hari makin dekat, sebelumnya aku dan Mas belum pernah ketemu. Tepat di ulang tahunku yang ke-17 aku dan Mas memutuskan untuk bertemu di salah satu tempat makan. Jujur waktu pertama kali ketemu rasa grogi, deg-degan campur aduk jadi satu, sampai aku pun hampir mati topik buat ngobrol waktu itu.

Biasanya kalau aku kangen aku selalu bilang “Mas, kangen hehe...” dengan ciri khas chat yang kutulis waktu itu, tiba-tiba si Mas langsung samperin ke rumah, ya meski jarak untuk menempuh ke rumahku satu jam, tapi si Mas berusaha meluangkan waktunya demi sebuah kalimat “Mas, aku kangen...”. Selalu aja ada oleh-oleh yang dia bawakan untukku dan keluargaku.

Tak perlu memakan waktu yang lama, Mas pun sangat akrab dengan kedua orang tua dan keluargaku, entah pelet apa yang dia pakai, hingga orang tuaku pun sangat mengenal dia dan selalu menanyakan kabarnya. Begitu juga denganku, meski aku tak pernah bertemu dengan kedua orang tuanya, tapi aku sangat mengenal kedua orang tua si Mas ini dengan baik.

Wahai para pemain hubungan tanpa status, apakah pernah pasangan tanpa status kalian datang ke rumah dan berteman baik dengan orang tua kalian? Ya, aku juga pernah. Saking dekatnya aku dengan Mas, Mas sampai rela menempuh perjalanan satu jam hanya karena sebuah chat 'Mas, kangen' yang kutulis.

Waktu terus berputar begitu cepat, aku menjalin hubungan tanpa status ini sekitar 1 tahun lamanya, memang dari kita enggak mau pacaran, tapi enggak mau juga buat ninggalin satu sama lain. Tapi, hal yang aku takutkan justru terjadi padaku, aku pikir aku tak akan mengalami hal ini, ternyata ini real life di kehidupanku. Aku yakin dari kalian pun banyak yang mengalami hal serupa.

Break Pacaran

Hal itu terjadi ketika kami kelas 12, dimana kami para kelas 12 fokus untuk mengejar impian. Yap, Mas yang aku kenal baik itu akhirnya memutuskan untuk berhenti menjalani hubungan ini, akhirnya kami memilih jalan masing-masing. Aku berjuang untuk universitasku, dan dia berjuang untuk universitas impiannya. Jalan kami berbeda, begitu pula dengan hati yang sudah tidak sama lagi.

“Kita udahan dulu ya sampe sini, kita perbaiki diri sendiri, fokus pada impian masing-masing. Percaya aja, kalo kita jodoh nantinya kita bakal bertemu dengan profesi kita masing-masing, Tuhan akan mempersatukan dengan alasan untuk saling melengkapi.”

Mungkin dengan berakhirnya hubungan ini, aku dan Mas dapat menempuh impian masing-masing, aku dan si Mas lulus di perguruan tinggi yang kami inginkan.

Pada akhirnya hubungan kami tetap berakhir. Aku tidak menyalahkan sepenuhnya pada Ujian Tulis Berbasis Komputer. Karena tanpa adanya UTBK belum tentu hubungan kami akan berjalan sampai akhir. Banyak yang bisa aku ambil dari hal itu. Hubungan indah tak selalu indah. Tapi yakinlah kalian wahai teman-temanku yang sedang menjalani di fase ini, ambil semua sisi positifnya.

Tapi aku yakin, pasti sudah banyak korban pasangan yang putus akibat UTBK ini. Pesanku bagi para adik-adik yang akan UTBK di tahun 2023:

“Rajin-rajin belajar, ya. Jangan lupa, putusin dulu pacarmu itu. Hehehe” 

“Ingat, support system tidak harus tentang pacar, melainkan yang lebih dalam yaitu Tuhan kita masing-masing”.

Biodata Penulis:

Lola Marhastanti saat ini aktif sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling di Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.