Puisi: Termaktub (Karya Rizqiyatul Hidayah)

Puisi "Termaktub" karya Rizqiyatul Hidayah menghadirkan gagasan tentang takdir dan ketetapan yang telah tertulis secara ilahi.

Termaktub

Bangunan kokoh menjulang tinggi
Berjajar, berbaris rapi

Derap langkah yang sia-sia
Namun dibaliknya ada ma'na berharga

Karena setiap yang kan dilalui
Akan tercatat oleh sang pencatat kanan kiri

Tak bisa mengelak
Karena semua telah termaktub
Di Lauhul Mahfudz

Tak bisa menghindar
Karena takdir akan tetap mengejar

Skenario yang Allah tetapkan
Tak bisa kita lepaskan
Semua telah melekat
Pada takdir Tuhan


Jetak, 1 Februari 2021

Analisis Puisi:
Puisi "Termaktub" karya Rizqiyatul Hidayah menghadirkan gagasan tentang takdir dan ketetapan yang telah tertulis secara ilahi. Analisis terhadap puisi ini mengungkapkan pemahaman akan takdir dan keyakinan akan ketetapan yang tersemat dalam setiap langkah kehidupan.

Metafora Bangunan: Penyair menggunakan metafora bangunan sebagai representasi struktur dan ketetapan yang teguh dalam kehidupan. Sebagaimana struktur bangunan yang tegak, demikian juga ketentuan yang sudah ditetapkan yang menjulang di kehidupan kita.

Derap Langkah dan Maknanya: Derap langkah yang tak jarang terasa sia-sia dalam puisi ini merujuk kepada perjalanan hidup yang terkadang terasa tak berarti atau sulit dipahami. Namun, setiap langkah itu memiliki makna tersendiri.

Kepercayaan akan Takdir: Puisi menyoroti kepercayaan akan takdir yang telah tertulis. Setiap peristiwa, kejadian, dan langkah yang dijalani memiliki tempat tersendiri dalam "Lauhul Mahfudz" atau lembaran yang telah tercatat dalam kehendak Tuhan.

Penekanan Ketidakmampuan Manusia: Penyair menekankan pada ketidakmampuan manusia untuk menghindari atau melarikan diri dari takdir yang telah ditentukan. Puisi ini menggarisbawahi keyakinan bahwa manusia harus menerima takdir dan ketetapan Tuhan tanpa bisa melepaskannya.

Puisi ini memberikan perspektif yang dalam mengenai konsep takdir dan ketetapan. Ia mengajak untuk merenungkan perjalanan hidup yang telah dituliskan, serta menjelaskan kepercayaan akan ketentuan Tuhan yang harus diterima dan dijalani tanpa bisa dielakkan.

Rizqiyatul Hidayah
Puisi: Termaktub
Karya: Rizqiyatul Hidayah

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Hari Ini Aku Akan Bersiul-siulpada hari coblosan nantiaku akan masuk ke dapurakan kujumlah gelas dan sendokkuapakah jumlahnya bertambahsetelah pemilu bubar?pemilu o pilu pilubila h…
  • Biji-Biji Karamboltengah malam, dan suara jatuhbiji-biji karambol di tengah malam jatuhjatuh angka-angka satu sampai mati,mulai lagisatu jatuh dalam lingkaran lobang hitamsederhana…
  • Puisi Si Butasemenjak pagi bangunmataku terbuka sibuk menyiapkan mimpisemenjak matahari bangkit sampai hari inihidupku tidur dan menguap dan bangkit terkejutdi dalam cermin kulihat…
  • Lirik-Lirik PagiKubuka atap pagi:kabut timur putih, biru puncak lawubiru bayangan pepohon bukitkehangatan menjelajari pelepah pisangdan kulit jati, waru di kampungke sisi-sisi bali…
  • Catatan Suram kucing hitam jalan pelan meloncat turun dari atap tiga orang muncul dalam gelap sembunyi menggenggam besi kucing hitam jalan pelan-pelan diik…
  • Aku Tidak Tahuyang kutunggu cuma kapanlolos dari rasa tersesatyang tumbuh dari lubuk ketakutanhidup ini bukan penjaraaku tahumengapa tetap seperti pesakitanaku gemetar membuka gemb…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.