Puisi: Sajak Gaya Lama (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi || Sajak Gaya Lama || Di Makam Seh Siti Jenar || Karya || Abdul Hadi WM ||
Sajak Gaya Lama
Di Makam Seh Siti Jenar


Usah puja tuak cerlang pernah membakar ini
sudah tumpah cawan dan darahnya ke bumi
Pun jangan ikuti jalannya sebarang memar
mencari Tuhan bukan membeli barang di pasar

Sajak dan dera bumi telah dinyanyikan penyair
namun remukredamnya cermin laut menepi ke pasir
Dan bibir yang menyebut namanya sekali lagi fakir
di buih mimpi hanya ujud ini lahir dan hadir

Telah mereka khotbahkan sebarang sesat dan benci
Tapi pada mati Seh Siti Jenar tak kecut dan ngeri
Demi Tuhan ini pun makrifat dan seni
memerah darah wali dan membasuhnya dengan hati

Dan bila kalian tetap bertikai pangkai
ingatlah Jenar Tuhan sendiri tak terbelah dan terurai
Lebur kiamat dan kurunnya yang pertama kali
Dan nisan ini saksinya: Cinta tak terdedah sangsi atau belati.


1981

Sumber: Horison (November-Desember, 1981)

Puisi Sajak Gaya Lama
Puisi: Sajak Gaya Lama
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Berita PertamaBerita pertama yang sampaiAdalah Adam. Dengan kecewa menyusuri pantaiMenyongsong katamu. Mengembara terus orang asing!Adam bertanya: Dimana Hawa terbaring?1967Sumber:…
  • Manusia Kitab-kitab lama mengatakan: Anak-anakku, manusia itu tak sempurna penuh dosa dan kesalahan dan saling bertengkar satu sama lain b…
  • Kalianget Bulan gerimis kembali Seorang kelasi berbisik dalam nyanyi Tinggal ngungun ngangap ombak Tinggal kapal-kapal. Kapan bertolak. …
  • Lagu Danau kelabu pada dataran Hutan-hutan di sekitarnya, perkasa Gumpalan dingin di langit malam Menghamparkan bayangan salju Mengapa pi…
  • Siang Siang ternyata hanya seorang pejalan jauh Di atas kepalanya yang tak pernah teduh udara kosong. Dan burung-burung hanya beterbangan ba…
  • Meditasi Kepada: Kang Yu Fei Itulah bidadari Cina itu, dengan seekor kilin dan menyeret kainnya basah: menggigil dalam kuil (daun-daun salam b…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.