Puisi: Sajak Cinta (Karya Beni Setia)

Puisi | Sajak | Cinta | Karya | Beni Setia |

Sajak Cinta



kekasih,
kupilih sebuah granat
untuk cinta kasih
yang sejati

logam yang hitam dan dingin ini,
berkotak-kotak lewat gurat garit
kusaksikan jutaan bunga api
di langit, dalam guruh batin

erat tergenggam, erat digenggam
lidah besi yang panjang dan kaku
kucabut
erat digenggam, erat tergenggam

buatmu, kubawa berlari
(kurindukan ledakan-ledakan)
buatmu. Kuingin menghadiahkannya
(sempurnakanlah dalam dekapan)

bunyi krisik yang manis
yang gemuruh merendah. Logam-logam
yang lunak berterbangan
mancur, berhamburan

: ingin kulihat hatimu
ingin kulihat jiwamu
yang lunak, yang hangat
o, cintaku

kekasih,
cintaku menancap sangat dalam
berngiang-ngiang
tak terhapuskan

kekal, dan hidup berdenyut
segar, merah memberangsang
(sebuah granat meledak
dalam selangkang

bergaung, berngiang-ngiang
debu dan kerikil berkrisik
lalu harum daging punggung
: paha?

kekasih,
telah kujalani jutaan peperangan
telah terbiasa dalam bebunyian
telah kebal dalam curiga

sedangkan para perempuan
hanya pantas buat diperkosa
kekasih,
cintaku telah matang

kupilih sebuah granat
buat cinta kasih yang sejati
buatmu
sempurnakanlah dalam dekapan



1981/1982

Sumber: Horison (Maret, 1983)

Catatan:
Puisi ini tidak memiliki judul.

Beni Setia
Puisi: Sajak Cinta
Karya: Beni Setia

Profil Beni Setia:
  • Beni Setia lahir pada tanggal 1 Januari 1954 di Soreang, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.