Puisi: Nostalgia (Karya Emha Ainun Nadjib)

Puisi "Nostalgia" karya Emha Ainun Nadjib mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam dan memperdalam koneksi dengan masa lalu. Puisi ini .....

Nostalgia



Pohon-pohon amat rindang dan udara yang damai memanggilmu di sini, engkau pun berteduh sehabis kekerasan matahari memecah cintamu dari ketegangan rindu akan Mu yang tiada tergambarkan

Pohon-pohon yang hijau yang daun-daun mengepak bagai sayap Garuda memanggilmu bersandar, memanggilmu berbaring, bagai membaringkan nasib, bagai anak kecil yang lena di luar kabut pikiran risik

Dengan sorot mata yang tetap molek dan bersahaja meskipun langit dan bumi keras menjepit engkau pun berbaringlah! pohon-pohon yang perkasa yang akar-akarnya hunjam dalam kedamaian hati, menenggelamkanmu ke mimpi-mimpi


1974

Sumber: Horison (Januari, 1976)

Analisis Puisi:
Puisi "Nostalgia" karya Emha Ainun Nadjib, yang juga dikenal sebagai Cak Nun, menghadirkan suasana nostalgia dan keindahan alam dalam merenungkan masa lalu. Puisi ini membawa pembaca ke dalam pemandangan yang damai, di tengah pohon-pohon yang rindang dan udara yang tenang, memanggil untuk kembali mengingat kenangan dan merenungkan kehidupan.

Puisi ini memulai dengan menggambarkan pohon-pohon yang amat rindang dan udara yang damai memanggil seseorang. Di tengah pemandangan alam yang indah ini, orang tersebut berteduh setelah melewati kekerasan matahari yang memecah cintanya dan ketegangan rindu akan Tuhan yang tak tergambarkan. Puisi ini menggambarkan suasana ketenangan dan kehangatan alam yang menenangkan hati dan memungkinkan kita untuk merenungkan perjalanan spiritual dan hubungan dengan Tuhan.

Puisi ini dilanjutkan dengan menggambarkan pohon-pohon yang hijau dengan daun-daun yang mengepak bagai sayap Garuda. Pohon-pohon ini memanggil kita untuk bersandar, berbaring, dan melepaskan diri dari beban hidup. Seperti membaringkan nasib atau anak kecil yang tidur dengan tenang di luar kabut pikiran risik, puisi ini menggambarkan kelembutan dan keamanan yang ditemukan dalam pelukan alam.

Puisi ini menekankan pada keadaan hati yang tetap molek dan bersahaja meskipun langit dan bumi keras menjepit. Di bawah perlindungan pohon-pohon yang perkasa dengan akar yang menancap dalam kedamaian hati, puisi ini mengajak kita untuk berbaring dan merasakan kekuatan menenangkan alam. Puisi ini menggambarkan kemampuan alam untuk menenggelamkan kita dalam mimpi-mimpi dan memungkinkan kita untuk merenungkan kenangan masa lalu yang membawa kedamaian dan kegembiraan.

Puisi "Nostalgia" karya Emha Ainun Nadjib mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan alam dan memperdalam koneksi dengan masa lalu. Puisi ini menggambarkan keindahan pohon-pohon yang rindang, udara yang damai, dan ketenangan hati yang ditemukan dalam alam. Melalui bahasa yang indah dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak kita untuk menyelami kenangan dan merenungkan arti kehidupan yang lebih dalam, sambil menemukan ketenangan dan kedamaian di antara kegelisahan dan kekerasan dunia.

Emha Ainun Nadjib
Puisi: Nostalgia
Karya: Emha Ainun Nadjib

Biodata Emha Ainun Nadjib:
  • Muhammad Ainun Nadjib (Emha Ainun Nadjib atau kerap disapa Cak Nun atau Mbah Nun) lahir pada tanggal 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.