Puisi: Menunggu (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi | Menunggu | Karya | Acep Zamzam Noor |

Menunggu

Buat Inne Ratu Shabarini


Semalam kausapa bintang-bintang
Ketika angin riuh dan musim mengaduh
Tapi paginya masih kaubaca sisa topan
Ujung buritan yang tenggelam

Mungkin seseorang malah diam
Duduk dan menunggumu
Beratus ranting dipatahkan kelam
Beratus dingin menjadi lumut pada bangku

Kebijakan itu bunga, katamu, juga kebajikan
Tapi rindu tak butuh kata-kata
Perahu harus berlabuh, juga kepenatan
Tapi adakah dermaga bagi luka?

Pada pasir hanya kerang, hanya lokan
Sedang seseorang telah duduk beratus jam
Mungkin tetap menunggumu, sampai membeku
Sampai habis semua sumbu pada lampu


1986

Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007)

Acep Zamzam Noor
Puisi: Menunggu
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.