Le Poete Maudit
musim hujan di antara yang menunggu
betapa jemu; tamu-tamu
tak satu buatku
dan lebih jemu lagi di bukit-bukit berkabut
aku pun tumpah. Semakin kurus, semakin lesu
lalu kukumpulkan seluruh milikku
baju-baju dan sepatu
lalu lebih kupilih tali dan paku
agar bisa tiba pada awan yang membeku
dimana dewa-dewa tak mau berkunjung;
sedang kehidupan
kelu di kejauhan
tapi masih juga terasakan; hatiku
tak jemu-jemunya mengutuk-ngutuk
sedangkan maut
bukan bagianku