Kau Bertanya
Kau bertanya siapa yang berdiri di belakang hujan
yang menderas dan menggemakan suara-suara
(Setidaknya dalam hati kita diam-diam merasa. Ada yang
selalu bersikap tak percaya dan membayangi gerak kita)
"Itu Siapa?" tanyamu.
Ya, itu Siapa.
Kita berselimut kedinginan dan itu pertanda
Saat begini kita tak bisa sendiri atau berdua
Kantuk pun tiba — tapi kapankah kita bisa pasrah?
"Sedang perundingan antara kita selalu maya". Bisu. (Engkau
menukik dan Kaurampas Aku dalam tidurku)
"Merampas atau menyimpannya baik-baik?" tanyamu.
Ya, mungkin. Kita memang selalu tak pernah beres dalam bersikap
Kau bertanya siapa yang mengurung kita ini: Ah,
Bukan siapa-siapa. Bernyanyi-nyanyi sajalah kita, atau
bergumam-gumam. Mengikuti derap hujan
(Tapi heran: Rinduku tak pernah membusuk!
Kau juga?)
"Bapa kitakah Ia
Atau Anak yang kita lahirkan bersama?"