Puisi: Ibu (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Ibu" karya Acep Zamzam Noor memotret keindahan dan keteguhan seorang ibu melalui gambaran alam dan keheningan.

Ibu

Di rambut angin sunyi itu berbaring
Di sebuah hutan yang jauh. Di rambut malam
Sunyi itu sembunyi, dari matahari
Lalu menjadi seorang ibu bagi musim semi

Pohon-pohon tenang kembali, setelah salju
Cair dalam pelukan ibu. Angin mendesahkan lagu
Dan malam mengombakkan udara gelisah
Seorang ibu belum mau tidur, bayinya basah

Di halaman berserak daun, kering, bagai tahun
Usia kian putih, waktu pun merintih
Tapi sunyi bertahan pada kelengangan hutan:
Seorang ibu tengah menyisir rambutnya perlahan

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Ibu" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah karya yang memotret keindahan dan keteguhan seorang ibu melalui gambaran alam dan keheningan. Dengan menggunakan imaji yang kuat dan simbolisme yang mendalam, puisi ini berhasil menangkap esensi kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu.

Tema Utama

  • Kasih Sayang Ibu: Tema utama dalam puisi ini adalah kasih sayang seorang ibu. Melalui gambaran tentang seorang ibu yang terus terjaga demi bayinya yang basah, puisi ini menekankan ketulusan dan dedikasi seorang ibu.
  • Ketenangan dan Keheningan: Tema ketenangan dan keheningan juga muncul kuat dalam puisi ini. Acep Zamzam Noor menggunakan elemen alam seperti angin, malam, dan hutan untuk menggambarkan suasana tenang yang melingkupi seorang ibu.
  • Perubahan Musim: Perubahan musim dari salju ke musim semi juga menjadi tema yang menonjol. Ini mencerminkan siklus kehidupan dan peran seorang ibu dalam menciptakan keseimbangan dan kenyamanan di tengah perubahan.

Teknik Sastra

  • Imaji: Acep Zamzam Noor menggunakan imaji yang kuat untuk menciptakan gambaran visual yang jelas. Misalnya, rambut angin, rambut malam, dan pohon-pohon tenang setelah salju mencair memberikan gambaran yang vivid dan mendalam.
  • Simbolisme: Simbolisme sangat menonjol dalam puisi ini. Rambut malam dan angin yang mendesahkan lagu menjadi simbol dari keheningan dan ketenangan yang dihadirkan oleh seorang ibu.
  • Personifikasi: Personifikasi digunakan untuk memberikan kehidupan pada elemen alam, seperti salju yang cair dalam pelukan ibu dan daun yang berserak bagai tahun. Ini menambahkan kedalaman dan keindahan pada puisi.

Makna

  • Kekuatan dan Keteguhan Seorang Ibu: Puisi ini menggambarkan kekuatan dan keteguhan seorang ibu dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Seorang ibu tetap tenang dan penuh kasih sayang, meskipun di tengah kondisi yang sulit.
  • Peran Ibu dalam Siklus Kehidupan: Melalui gambaran tentang perubahan musim dan elemen alam, puisi ini menekankan peran penting seorang ibu dalam menjaga keseimbangan dan memberikan kehidupan baru.
  • Keheningan dan Kedamaian: Keheningan dan kedamaian yang digambarkan dalam puisi ini mencerminkan kedalaman kasih sayang seorang ibu. Keheningan itu menjadi ruang di mana seorang ibu bisa merenung dan merawat anaknya dengan penuh cinta.
Puisi "Ibu" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah karya yang indah dan penuh makna. Melalui penggunaan teknik sastra seperti imaji, simbolisme, dan personifikasi, puisi ini berhasil menangkap esensi kasih sayang dan keteguhan seorang ibu. Tema kasih sayang, ketenangan, dan perubahan musim yang dihadirkan dalam puisi ini menggambarkan peran penting seorang ibu dalam kehidupan. Dengan begitu, puisi ini tidak hanya menjadi karya sastra yang memikat, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap ketulusan dan pengorbanan seorang ibu.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Ibu
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.