Puisi: Elegi (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Elegi" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan perasaan duka yang mendalam dengan menggunakan gambaran alam dan imaji-imaji yang kuat.

Elegi



Ada yang membersit dari matamu
Nyala api
Sejuta bunga tulip dalam genggam matahari
O, sejuta bunga tulip dalam genggam sepi

Aku menjelangmu
Sepanjang April yang riuh

(terdengar angin runtuh, udara berpeluh
Dan bukit-bukit mengaduh)

Sepanjang Keukenhof
Sepanjang Montreux. Aku tersesat di kaki Alpen
Tersedu di lembah Dieng
Menjelangmu

Ada yang membersit dari matamu
Nyala api
Sejuta bunga tulip dalam genggam matahari
O, sejuta bunga tulip dalam genggam sepi

Aku menjelangmu
Sepanjang April yang menderu


1983

Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Elegi" karya Acep Zamzam Noor adalah sebuah karya sastra yang berisi perasaan duka dan kerinduan yang mendalam. Puisi ini penuh dengan imaji-imaji alam dan gambaran yang kuat.

Tema Elegi: Tema utama puisi ini adalah elegi atau duka cita. Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan duka yang dirasakan oleh penyair. Tema elegi seringkali berkaitan dengan perasaan kehilangan seseorang atau sesuatu yang sangat berarti.

Imaji Bunga Tulip: Puisi ini menggunakan imaji bunga tulip untuk menggambarkan keindahan dan kehidupan. Bunga tulip sering dianggap sebagai simbol keindahan dan kesuburan. Di sini, bunga tulip digambarkan dalam jumlah yang besar, menciptakan gambaran tentang keindahan yang melimpah.

Kontras Antara Nyala Api dan Sepi: Puisi ini menciptakan kontras yang menarik antara nyala api dan sepi. Nyala api dapat diartikan sebagai simbol kehidupan, semangat, atau kehangatan. Sebaliknya, sepi menggambarkan kekosongan atau kesendirian. Kontras ini menciptakan ketegangan dalam puisi.

Referensi ke Tempat-Tempat: Puisi ini merujuk pada beberapa tempat, seperti Keukenhof dan Montreux, serta kaki Alpen dan lembah Dieng. Referensi ini mungkin menciptakan perasaan perjalanan atau penjelajahan. Penggunaan tempat-tempat ini juga dapat menguatkan perasaan keindahan alam.

Gelombang Emosi: Puisi ini menciptakan gelombang emosi yang kuat, dengan perubahan suasana dari riuh hingga menderu. Hal ini menciptakan perasaan dinamika dalam puisi, seolah-olah penyair sedang mengalami perjalanan emosional.

Puisi "Elegi" menggambarkan perasaan duka yang mendalam dengan menggunakan gambaran alam dan imaji-imaji yang kuat. Ini adalah contoh yang baik dari bagaimana puisi dapat merangsang perasaan dan refleksi tentang kehilangan dan keindahan dalam kehidupan manusia.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Elegi
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Awal KataLentik sunyi di ujung alismuDetak rindu di palung jantungku2014Sumber: Berguru kepada Rindu (2017)Puisi: Awal KataKarya: Acep Zamzam NoorBiodata Acep Zamzam…
  • EpisodeAda angin, sebuah taman dan bangku bambuAda dingin, sebuah lagu dan percakapan yang keluLalu kicau burung, kericik air kali dan gesekan perduSelepas senja, ketika segaris me…
  • VeneziaTeluk yang bangkit dari reruntuhanTak menyisakan lagi tanah datarBagi pasir. Tembok-tembok dan tumpukan baruMenjadi ruang tamu bagi airSedang gondola-gondola, dengan muatanM…
  • SemenanjungAngin menyapu rambutmuDari arah laut jinggaSurya melenggangMelewati rembang petangBenang-benang halusnyaMenembus kabutAda ronaDi pipimuKilau tembagaDi bibir etnismuKuger…
  • Sajak PerkawinanMemahami makna ketunggalanDalam kebersamaan. Dua nada yang berbedaBersatu dalam lagu. Dalam irama kehidupanDalam alun gelombang. Dalam pasang dan surut lautanMemaha…
  • PetaUdara yang terbakarTercium dari celahbatu-batu besar. Ada cahayaGaram-garam kabutDan sebuah gemaYang ditembakkan dari lautKisahmu tinggal jejak-jejak kakiPara pemburu udang. Wa…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.