Bayang-Bayang
Di telaga itu bayang-bayang berenang dan menyelam
Menyelami kedalaman doa dan menangkap seekor ikan
Karena waktunya hampir malam
Ia cepat pergi sambil membawa hasil curian
"Ia bayang-bayangmu," katamu
Tuduhan membuat aku tak senang
bayang-bayangmu," tuduhku membalas tuduhan
Telaga tenggelam ke hati malam
Kami pun berdebat
Kami pun bertengkar, dan kemudian
Terpaksa jadi perkara
Pengadilan berjalan tanpa jaksa dan hakim
Tapi palu besar itu tegas berkata:
"Masing-masing kamu tak akan keberatan
Penyelam tadi disebut bayang-bayangmu
Seandainya ia tidak mencuri seekor ikan"
Kami berdua berpelukan
Seperti sadar, mahalnya kemanusiaan
Sumber: Segugus Percakapan Cinta di Bawah Matahari (2017)
Puisi: Bayang-Bayang
Karya: D. Zawawi Imron
Biodata D. Zawawi Imron:
- D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.