Perlunya Perhatian pada Peserta Didik yang Kurang Aktif dengan Konsep Edutainment

Edutainment adalah program pendidikan yang dikemas dalam konsep hiburan sedemikian rupa, sehingga peserta didik hampir tidak menyadari bahwa ....

Edutainment adalah program pendidikan yang dikemas dalam konsep hiburan sedemikian rupa, sehingga peserta didik hampir tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang diajak untuk belajar atau untuk memahami nilai-nilai (value) setiap individu.

Dalam bukunya Fadillah (2014: 4-5) menurut Hamruni menjelaskan ada 3 alasan yang melandasi munculnya konsep edutainment, yaitu:

Pertama, perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran, sedangkan perasaan negatif, seperti sedih, takut, terancam, dan merasa tidak mampu, akan memperlambat belajar.

Oleh karenanya konsep edutainment memadukan antara pendidikan dan hiburan. Hal ini dimaksudkan supaya pembelajaran berlangsung menyenangkan.

Kedua, jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya secara tepat.

Ketiga, apabila setiap pembelajar dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modalitas mereka. Maka mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Penyebab Anak Kurang Aktif di Kelas

1. Kurang Percaya Diri

Anak yang kurang percaya diri cenderung memilih diam daripada berbicara. Jangankan dengan guru, dengan teman sebayanya sendiri terkadang sulit untuk berinteraksi.

2. Jiwanya Bermasalah

Ada macam macam bentuk karakteristik siswa, salah satunya yaitu mempunyai kejiwaan yang bermasalah. Sampai guru harus bersikap sabar dan memberi perhatian ekstra kepada si siswa. Dan tugas guru tidak boleh menyamaratakan hal tersebut dengan siswa lain.

3. Kurang Tertarik dengan Suasana Kelas

Suasana kelas yang kurang menarik juga dapat menyebabkan kepasifan siswa. Mulai dari cara guru menyampaikan materi juga suasana di dalam kelas. Maka dari itu bagaimana cara guru harus pintar pintar dalam strategi pembelajaran begitu juga dengan media apa saja yang dipakai dalam proses pembelajaran.

4. Kurangnya Kasih Sayang Orang Tua

Sebab si anak akan merasa tidak mempunyai penyemangat yang pada akhirnya membuat konsentrasi belajar pudar dan anak kurang fokus sehingga membuat anak sulit dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru di sekolah.

Peran Guru dalam Menghadapi Anak yang Kurang Aktif

Pengetahuan guru dalam manajemen pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar. Pengetahuan guru yang baik memungkinkan mereka buat membentuk persiapan pembelajaran seperti planning kegiatan semesteran, mingguan serta harian.

Dengan menggunakan sistem yang tidak menekan secara psikis suasana belajar yang kondusif dan tetap dilakukan dalam kegiatan bermain.

Konsep Edutainment

Maka, dengan menggunakan konsep bermain sambil belajar, dunia mereka tidak hilang karena konsep belajar terintegrasi dalam dunia bermain. Melalui bermain anak menerima pengalaman berupa pengetahuan, perilaku, dan keterampilan.

Selama bermain anak dapat belajar mengendalikan emosi, berinteraksi dengan yang lain, memecahkan pertarungan, serta memperoleh rasa berkemampuan.

Penggunaan Edutainment dalam Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran edutainment sama seperti proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan yang dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.

Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.

Kesimpulan

Sebagai guru, dituntut untuk memperhatikan perkembangan peserta didik. Juga harus bisa membuat anak tertarik untuk belajar. Mencari metode belajar yang tepat, terutama pada anak yang kurang aktif perlu dilakukan pencarian penyebabnya terlebih dahulu, agar guru bisa menerapkan proses belajar yang cocok.

Terkadang guru juga perlu bantuan orang tua peserta didik untuk menstimulasi anak. Penggunaan metode edutainment bisa digunakan pada anak yang kurang aktif, namun kembali lagi pada respon anak apakah perlahan ia bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik atau bahkan tidak merespon.

Perlu dilakukannya pendekatan kepada anak agar tahu apakah mentalnya terganggu atau kurangnya perhatian orang tua dalam mendidik anaknya tersebut.

Biodata Penulis:

Lisa Ika Nuraeni lahir pada tanggal 21 Januari 2004 di Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.

© Sepenuhnya. All rights reserved.