Hidup Kok Nurutin Orang Lain

Sudah terbiasa terdengar di telinga kita, dan sudah menjadi hal umum yang berdampingan dengan kehidupan kita, tidak lain dan tidak bukan adalah ....

Sudah terbiasa terdengar di telinga kita, dan sudah menjadi hal umum yang berdampingan dengan kehidupan kita, tidak lain dan tidak bukan adalah kata "gengsi".

Gengsi merupakan suatu keadaan dimana, kita ingin dilihat dan disenangi banyak orang, tetapi harus memaksa menjadi hebat maupun indah. Intinya, rasa gengsi hanya dilakukan untuk mendapat perhatian khusus atau menyamakan standar dengan orang lain. Mulai dari sandang, pangan, dan papan yang berarti pakaian, makanan, dan tempat tinggal.

Katakanlah, saat melihat orang lain memakai pakaian yang bagus, kita memaksa untuk mengikuti gaya berpakaian mereka dengan memaksa dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Mengikuti orang lain tidak ada habisnya, bak kata pepatah jawa yang berbunyi "nuruti wong ra ono enteke", yang berarti menuruti orang lain tidak ada habisnya. Semua yang digunakan, dipakai, dimakan dan dilakukan orang lain, selalu ingin menirunya.

Karena manusia diciptakan sesuai kodratnya, maka pasti jalan hidup dan nasib sudah diatur masing masing oleh sang Maha Pencipta.

Tidak perlu kita mengikuti kehidupan orang lain, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna, dan pastinya memiliki akal yang mampu digunakan untuk berfikir, memilih dan memilah mana yang baik digunakan dan mana yang harus ditinggalkan.

Hidup Kok Nurutin Orang Lain

Menikmati hidup apa adanya, adalah salah satu dari berbagai cara untuk berjalan beriringan dengan manusia. Hidup apa adanya bukan berarti kita tidak ada perubahan, bukan berarti kita hanya duduk diam saja tidak bergerak, bukan juga kita hanya menunggu bantuan orang lain.

Hidup apa adanya akan membuat kita menghindari beberapa hal, mulai dari rasa gengsi, sifat serakah, dan terhindar dari perasaan yang gampang mengeluh karena merasa kurang dengan apa yang dimiliki, dan rasa kurang percaya terhadap kemampuan diri sendiri.

Dengan demikian, menikmati hidup apa adanya dan tidak membanding bandingkan dengan orang lain merupakan hal yang patut diselaraskan dengan hidup.

Ada berbagai cara agar kita bisa memahami keadaan diri kita sendiri, serta bagaimana cara bagaimana kita menikmati hidup tanpa melirik apa yang orang lain punya dan juga yang orang lain lakukan, beberapa cara di antaranya adalah yang pertama, mensyukuri hal-hal kecil seperti bersyukur dan menerima apa yang kita miliki sekarang.

Yang kedua, jangan selalu memikirkan materi, karena kebahagiaan tidak bisa diukur dengan materi. Selanjutnya adalah melakukan hobi dan tidak membatasi diri kita untuk bergerak lebih jauh lagi dari yang sebelumnya.

Hal-hal di atas adalah tiga contoh kecil dari berbagai macam contoh yang ada.

Dengan melakukan hal-hal di atas, kita bisa lebih memahami arti hidup. Bagaimana hidup yang sebenarnya, serta bagaimana hidup tanpa ada tekanan yang justru menjadikan kita memaksa untuk terlihat sempurna dimata orang lain, demikianlah hal tersebut tidak ada gunanya dan merugikan diri kita sendiri.

Khoiruddin Ismail
Biodata Penulis:
Khoiruddin Ismail pada tanggal 2 November 2003 di Sragen, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.