Setiap orang tua tentu ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya dan dengan cara pola asuh yang berbeda-beda demi kebaikan anak-anaknya. Namun, tak sedikit orang tua yang menerapkan pola asuh tanpa memikirkan kondisi mental sang anak.
Generasi milenial pasti enggak asing sama kalimat "Strict Parents". Strict Parents nama lain dari orang tua yang menerapkan pola asuh yang bisa dibilang ketat dan banyak aturan untuk anak-anaknya. Meskipun terkesan ketat, namun sosok orang tua yang menerapkan pola asuh Strict Parents justru sosok yang dapat dikatakan memiliki rasa kasih sayang yang sangat besar bagi anaknya.
Sebenarnya orang tua yang strict biasanya disebabkan karena kekhawatiran berlebih kepada seorang anak, dan hal ini umumnya diterapkan kepada anak perempuannya.
Misalnya, alasan orang tua memberikan peraturan batas keluar malam dan harus pulang ke rumah tepat pukul delapan malam karena orang tua ingin memastikan anaknya aman dan tidak terjadi hal-hal buruk.
Memaksa anak untuk mengikuti keinginannya tanpa mendengarkan atau memperhatikan perasaan sang anak, menuntut anak untuk menjadi sempurna, tidak diberi kebebasan berpendapat, tidak memberikan kepercayaan kepada anak, dan masih banyak contoh Strict Parents yang dialami anak-anak di luar sana.
Pola asuh Strict Parents justru memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak terutama perkembangan mental anak. Anak akan kesulitan untuk menungkapkan kondisi emosinya, anak akan sulit menentukan keputusan sendiri karena tidak pernah mendapat kebebasan untuk berpendapat dan harus mengikuti keinginan orang tua.
Anak akan lebih mudah stress karena banyak tekanan dan tuntutan dari orang tua, menurunnya rasa percaya diri anak, dan anak justru akan mudah berbohong karena tidak adanya kepercayaan yang diberikan kepada anak, serta jika anak melakukan sekali kesalahan, tak sedikit orang tua Strict Parents memberi hukuman tanpa penjelasan dan nasehat secara halus terlebih dahulu.
Namun, sebenarnya pola asuh Strict Parents memiliki dampak positif yaitu melatih kedisiplinan anak dan menunjukkan rasa kasih sayang orang tua yang begitu besar kepada anaknya.
Tentu sebagian besar anak kurang nyaman dengan pola asuh seperti ini. Untuk menghadapi orang tua yang Strict Parents yang dapat dilakukan yaitu komunikasi.
- Komunikasi antara anak dan orang tua sangat penting supaya perlahan orang tua mau memahami. Mengerti dan memberikan kepercayaan kepada anak contohnya Deep Talk antara anak dan orang tua;
- Buktikan kemampuan yang kamu miliki dan tunjukkan jika kamu menekuni kemampuanmu;
- Manfaatkan kepercayaan dengan sebaik-baiknya agar orang tua tidak kehilangan rasa percayanya;
- Jangan memaksa orang tua untuk berubah secara instan, berusahalah untuk menerima dan perlahan mengubah pikirannya yang cemas atau khawatir menjadi pikiran-pikiran positif;
Untuk anak-anak yang memiliki Strict Parents, pasti lelah, ya? Semangat dan disyukuri saja karena itu tandanya orang tua sangat peduli dan sayang kepada anaknya, meskipun cara melakukannya dengan cara yang sering kali membuat anak tidak nyaman.
Biodata Penulis:
Zahra Anindita saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta.