Selembar Kartupos Tak Terkirim
Setelah Kutinggalkan Loksado
Sisakan untukku sehelai kayu manis kehidupan
Menemaniku mencari rasa wangi ujung petetirahanku
Hanya syair kini menemaniku di reranting dusunmu
Kucoba menyusun kembali masa lalu yang pernah karam
Kini tinggal lautan silam
Di riam Hulu Banyu aku membaca warisan musim
Lewat kata-kata yang tidak pernah aku mengerti
Dendang malam dengan bunyi yang lain
Begitu banyak yang perlu diceriterakan bagi anak cucu
Juga tentang bukit-bukit yang selalu tersedu
Di Muara Hatip aku pernah termangu sendiri
Menuliskan apa saja tentangmu
Tentang kabut yang bersembunyi di lubukmu
Tentang awan yang hilang dari tatatapanmu
Tentang senja yang tak pernah menjadi jingga
Hanya karena pelukanmu tak lagi basah kelopak mataku
Pada angin dan semua tangkai daun kusimpan syairku
Mudah-mudahan esok masih ada yang disisakan
Burung-burung tidak lagi kehilangan dahan
Sebab Loksado aku ingin mengenangmu.