Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Senandung Perempuan Negeriku (Karya Upita Agustine)

Puisi "Senandung Perempuan Negeriku" karya Upita Agustine mengajak untuk menghormati dan menghargai kontribusi perempuan serta mendukung perjuangan ..

Senandung Perempuan Negeriku


Air di mana arus
Sungai di mana hulu
Angin di mana debu
Badai di mana lerai
Rumah di mana atap
Senandung perempuan
Melintas badai dirinya

Tahu di bayang kata sampai
Tahu di kilat ccermin pecah
Tahu di hulu gabak hujan
Tahu di riah resah zaman
Tahu di hulu persoalan
Senandung perempuan
Negeriku.

1988

Analisis Puisi:

Puisi "Senandung Perempuan Negeriku" karya Upita Agustine adalah sebuah ungkapan yang dalam tentang perempuan dan negara. Melalui metafora alam dan perempuan, Upita menggambarkan kompleksitas dan kekuatan perempuan Indonesia serta perjuangannya dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian.

Metafora Alam sebagai Perwujudan Perempuan: Puisi ini menggunakan metafora alam seperti air, sungai, angin, badai, dan rumah untuk merepresentasikan perempuan Indonesia. Seperti alam yang luas dan beragam, perempuan juga memiliki kekuatan yang luar biasa dan dapat mengatasi segala rintangan.

Simbolisme "Senandung Perempuan": "Senandung Perempuan" mencerminkan keberanian, kegigihan, dan ketabahan perempuan dalam menghadapi cobaan dan tantangan. Senandung ini adalah ungkapan hati dan jiwa perempuan Indonesia yang melintasi badai hidupnya dengan kekuatan batin yang luar biasa.

Hubungan Perempuan dengan Negara: Puisi ini juga menggambarkan hubungan yang erat antara perempuan dengan negara. Perempuan diibaratkan sebagai simbol negara, yang harus menghadapi berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi negara itu sendiri. Perjuangan perempuan mencerminkan perjuangan negara dalam mencari identitas, kedamaian, dan kemajuan.

Kesadaran dan Identitas Kebangsaan: Dalam puisi ini, ada kesadaran akan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh negara. Perempuan sebagai simbol negara menyuarakan kesedihan, kegelisahan, dan ketidakpastian akan masa depan. Namun, dengan senandungnya, perempuan juga menunjukkan kekuatan dan tekad untuk terus melangkah maju.

Penegasan Identitas Budaya: Upita dengan halus menekankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Indonesia melalui metafora alam dan senandung perempuan. Ini menegaskan pentingnya memahami dan memelihara warisan budaya serta mengapresiasi peran perempuan dalam mempertahankan dan mewariskan nilai-nilai tersebut.

Dengan demikian, puisi "Senandung Perempuan Negeriku" karya Upita Agustine adalah sebuah puisi yang menggugah kesadaran akan peran dan kekuatan perempuan Indonesia dalam membangun dan memperjuangkan negara. Puisi ini mengajak untuk menghormati dan menghargai kontribusi perempuan serta mendukung perjuangan mereka dalam mencapai keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi semua.

Upita Agustine
Puisi: Senandung Perempuan Negeriku
Karya: Upita Agustine

Biodata Upita Agustine:
Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P. (nama lengkap Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib atau nama pena Upita Agustine) lahir pada tanggal 31 Agustus 1947 di Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.