Puisi: Seminggu di Banten Selatan (Karya Adri Darmadji Woko)

Puisi || Seminggu di Banten Selatan || Karya || Adri Darmadji Woko ||

Seminggu di Banten Selatan



BERSAMA naik truk menyisir Teluk Lada, kulihat bapak itu berpegangan pada tumpukan barang dengan wajahnya mengeras diterpa angin dari depan.

SEPERTI juga mereka, aku tak bisa diam saja berjalan sepanjang perkampungan Teluk Lada di pasar tempat mereka bertemu dan mereka memandang padaku sebagai orang asing yang terlempar dari Jakarta.

KESENANGANKU pada mereka adalah pada saudaraku di mana aku menginap dan senyum tuan rumah bagai senyum ramahmu.

KEHIDUPAN mereka sehari-hari yang menjadikan butir pada di belakang rumah mereka rasanya melupakan nasib diriku yang rasanya bagai benalu.

PADA malam yang dingin dan sepi kudengarkan radio dan aku menyetelnya pada gelombang demi gelombang untuk mempermainkan sepi. (barangkali belu sampai padamu kabar, di mana sampan nelayan Teluk Lada hilang dibawa ombak dan beberapa perempuan menangis kehilangan suami tercinta).

LALU pada setiap aku pergi ke pantai kudengar suara ombak bergemuruh seperti suara panggilanmu supaya aku kembali, tapi juga bimbang dengan Jakarta yang bising maka rasanya aku ingin hidup saja di pedalaman ini dengan saudaraku petani.


1972

Sumber: Horison (Oktober, 1974)

Adri Darmadji Woko
Puisi: Seminggu di Banten Selatan
Karya: Adri Darmadji Woko

Biodata Adri Darmadji Woko:
  • Adri Darmadji Woko lahir pada tanggal 28 Juni 1951 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.