Pada Mulanya Sepi
Tuhan
sepi
Tuhan tak mau sepi
adam jadi
adam sepi
adam tak mau sepi
eva tiba
kau sepi
kau tak mau sepi
aku ada
aku sepi
aku tak mau sepi
kau ada
jadi dari sepi
tiba dari sepi
ada dari sepi
ada dalam sepi
kau dan aku
bertemu
membagi sepi
sepi tak bertemu
sepi tak terbagi
sepi tak bertepi
sepi yang sunyi
sepi yang asasi
sepi yang kau
sepi yang aku
sepi nya kau
sepi nya aku
k a u
k a u
a k u
aku
Makassar, Maret 1974
Sumber: Horison (Desember, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Pada Mulanya Sepi" karya Husni Djamaluddin adalah sebuah karya yang memperlihatkan interaksi dan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan melalui tema sepi. Dalam puisi ini, sepi bukanlah kehampaan, tetapi sebuah ruang di mana hubungan, keberadaan, dan makna terbentuk.
Tema Sentral: Puisi ini mengeksplorasi tema sepi dan bagaimana sepi menjadi landasan dari keberadaan, hubungan, dan makna. Sepi dipandang sebagai sesuatu yang tidak hampa, tetapi sebagai ruang di mana hubungan antarmanusia, dengan alam, dan dengan Tuhan terbentuk.
Struktur dan Pengulangan: Struktur puisi ini, dengan penggunaan pengulangan kata "sepi", menciptakan ritme yang mengalir dan menekankan pentingnya keadaan sepi dalam setiap konteks yang dijelaskan. Pengulangan ini juga menunjukkan bahwa sepi adalah sesuatu yang konstan dan mendalam.
Hubungan Manusia dengan Tuhan: Pada awal puisi, Tuhan digambarkan sebagai yang pertama-tama menghadapi sepi. Namun, keberadaan manusia (Adam dan kemudian Eva) dan interaksi mereka dengan Tuhan serta satu sama lain menjadi penyeimbang bagi keadaan sepi.
Hubungan Manusia dengan Manusia: Puisi ini menggambarkan hubungan antarmanusia yang muncul dari keadaan sepi. Ketika manusia merasa sepi, kehadiran manusia lainnya memberi makna dan pengalaman baru. Ada pemahaman bahwa dalam kebersamaan, sepi dapat dibagi dan diatasi.
Permainan Visual: Pengaturan teks dalam puisi, dengan bentuk yang menyerupai tangga atau piramida, memberikan efek visual yang menarik. Ini mencerminkan ide hubungan antarmanusia yang bertingkat dan saling terkait.
Makna Filosofis: Puisi ini mengajukan pertanyaan tentang makna sepi dan hubungan manusia dengan alam semesta dan penciptanya. Ada upaya untuk memahami dan menemukan kedalaman makna di balik keadaan sepi.
Puisi "Pada Mulanya Sepi" adalah karya yang membingkai sepi sebagai landasan bagi hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesamanya. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun mendalam, Husni Djamaluddin berhasil mengeksplorasi tema-tema yang mendalam dan memperlihatkan keberadaan sepi sebagai sesuatu yang kaya akan makna dan potensi hubungan yang dalam.
Karya: Husni Djamaluddin
Biodata Husni Djamaluddin:
- Husni Djamaluddin lahir pada tanggal 10 November 1934 di Tinambung, Mandar, Sulawesi Selatan.
- Husni Djamaluddin meninggal dunia pada tanggal 24 Oktober 2004.