Menjelang Kamu
tak sungguh aku seluang melaut
berkelana dalam irisan malam berkalut
bila berandai-andai menyuntikkan madu
ke dalam tubuh carut-marut
di halaman kosong menyumbat secara pelan
merujuk bolamata berkali-kali ditinggalkan
pada parfum yang sesak kutelan
menunggu di saat bibir menjalin pertemuan
seperti kelam, rindu harus dipaksa tenggelam
bergantung di antara ujung kuku
menyuruh arah pulang ke rumah yang curam
menjemput bulan untuk menjelang kamu
Samarinda, 2022
Analisis Puisi:
Puisi "Menjelang Kamu" karya Cahaya Daffa Fuadzen adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kerinduan dan harapan akan pertemuan dengan seseorang yang dicintai.
Rasa Kerinduan dan Tunggu: Penyair menggambarkan rasa kerinduan yang mendalam terhadap kehadiran seseorang yang dicintai. Metafora seperti "melaut" dan "berkelana dalam irisan malam berkalut" menggambarkan perjalanan emosional yang rumit dan penuh tantangan menuju pertemuan tersebut. Ada kesan bahwa kerinduan ini telah menyatu dalam setiap aspek kehidupan penyair.
Imaginasi dan Kenangan: Penyair menciptakan suasana yang puitis dengan menyuntikkan elemen imajinasi dan kenangan. Penggunaan metafora seperti "irisan malam berkalut" dan "parfum yang sesak" memberikan kedalaman emosional pada puisi, sementara kenangan akan pertemuan sebelumnya memperkuat perasaan kerinduan.
Tunggu dan Harapan: Meskipun ada rasa kerinduan yang mendalam, penyair juga menyiratkan adanya harapan akan pertemuan yang akan datang. Ungkapan "menjemput bulan untuk menjelang kamu" menegaskan tekad untuk menyambut pertemuan tersebut dengan penuh harapan dan antusiasme.
Keteguhan Hati: Meskipun rasa kerinduan, penyair menunjukkan keteguhan hati dengan ungkapan "rindu harus dipaksa tenggelam." Hal ini mencerminkan kesadaran akan kekuatan internal untuk menghadapi kerinduan dan tantangan yang muncul dalam perjalanan menuju pertemuan dengan kekasih.
Konklusi yang Membuka Harapan: Puisi ini ditutup dengan baris "menjelang kamu", yang memberikan kesan pembukaan dan potensi akan pertemuan yang akan datang. Ini menciptakan perasaan penasaran dan antusiasme pada pembaca, seolah-olah menyampaikan bahwa cerita ini belum selesai dan masih banyak yang akan terjadi di masa depan.
Puisi "Menjelang Kamu" adalah puisi yang menggambarkan perasaan kerinduan, harapan, dan keteguhan hati dalam menantikan pertemuan dengan seseorang yang dicintai. Dengan penggunaan bahasa yang puitis dan imajinatif, penyair berhasil mengekspresikan kompleksitas emosi yang terlibat dalam pengalaman manusia tentang cinta dan kehadiran seseorang yang dicintai.
Puisi: Menjelang Kamu
Karya: Cahaya Daffa Fuadzen
Biodata Cahaya Daffa Fuadzen:
- Cahaya Daffa Fuadzen lahir pada tanggal 4 Juni 2002 di Samarinda.
- Saat ini ia aktif sebagai seorang mahasiswa Sastra Indonesia, di Universitas Mulawarman.
- Cahaya Daffa Fuadzen aktif dan gemar menulis sejak di bangku SMK. Kegemarannya dimulai dengan rutin menulis naskah film pendek.