Puisi: Kurindukan Masa Kanak-Kanak (Karya Upita Agustine)

Puisi "Kurindukan Masa Kanak-Kanak" menghadirkan nostalgia dan keinginan untuk kembali ke momen-momen berharga dalam hidup. Melalui ungkapan yang ....

Kurindukan Masa Kanak-Kanak



Kurindukan masa kanak-kanak bermain kucing-kucingan
Kurindukan masa kanak-kanak bermain jerami di sawah
Kurindukan saat pertama kali jatuh cinta
Kurindukan ketika bibirku gemetar dingin pada ciuman yang pertama
Kurindukan saat yang terlepas dari genggaman
Yang ingin kupungut.

Kayutanam, Juni 1974

Sumber: Horison (Januari, 1975)

Analisis Puisi:
Puisi "Kurindukan Masa Kanak-Kanak" karya Upita Agustine menyampaikan keinginan dan kerinduan terhadap kenangan-kenangan masa kanak-kanak yang penuh warna dan berharga. Dengan bahasa yang sederhana, penyair berhasil menciptakan gambaran nostalgia yang memikat.

Sentimen Nostalgia dan Keinginan Kembali: Puisi ini terbuka dengan pernyataan "Kurindukan," yang langsung menggambarkan sentimen nostalgia dan kerinduan. Penyair mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke masa kanak-kanak, sebuah periode kehidupan yang penuh dengan kepolosan, kegembiraan, dan keberanian yang tak terkalahkan.

Bermain Kucing-Kucingan dan Jerami di Sawah: Gambaran tentang bermain kucing-kucingan dan bermain jerami di sawah menciptakan citra kebahagiaan dan kebebasan dalam kenangan masa kanak-kanak. Aktivitas-aktivitas ini mengingatkan pembaca pada keceriaan dan kepolosan yang melekat pada masa kecil.

Saat Pertama Jatuh Cinta: Puisi melanjutkan dengan merinci keinginan untuk mengalami kembali saat pertama kali jatuh cinta. Ini menunjukkan kerinduan akan kepolosan perasaan dan kebahagiaan murni yang seringkali terdapat dalam pengalaman cinta pertama.

Ciuman yang Pertama: Pernyataan mengenai bibir yang gemetar dingin pada ciuman yang pertama membawa pembaca ke momen-momen romantis masa kanak-kanak. Bahasa yang digunakan menciptakan gambaran ketidakberdayaan dan kegugupan dalam pengalaman ciuman pertama, menggambarkan intensitas emosi pada saat itu.

Saat yang Terlepas dari Genggaman: Baris terakhir puisi menutup dengan keinginan untuk merasakan saat-saat yang terlepas dari genggaman, yang ingin dipungut kembali. Ini mungkin merujuk pada momen-momen khusus dan berharga yang terlewatkan atau terlupakan seiring berjalannya waktu.

Bahasa yang Simpel dan Emosional: Upita Agustine menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan emosi untuk menggambarkan kerinduan terhadap masa kanak-kanak. Kata-kata yang dipilihnya menciptakan gambaran yang mudah dihayati oleh pembaca, memungkinkan mereka untuk merenungkan kenangan-kenangan indah mereka sendiri dari masa kanak-kanak.

Puisi "Kurindukan Masa Kanak-Kanak" adalah puisi yang menghadirkan nostalgia dan keinginan untuk kembali ke momen-momen berharga dalam hidup. Melalui ungkapan yang sederhana namun kaya makna, Upita Agustine berhasil menangkap esensi kepolosan, kegembiraan, dan kehangatan yang terdapat dalam kenangan masa kanak-kanak. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai dan keindahan dalam setiap detik dalam perjalanan hidup mereka.

Upita Agustine
Puisi: Kurindukan Masa Kanak-Kanak
Karya: Upita Agustine

Biodata Upita Agustine:
  • Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P. (nama lengkap Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib atau nama pena Upita Agustine) lahir pada tanggal 31 Agustus 1947 di Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.