Kukemas Sebuah Kado buat Hidupku
Mudah-Mudahan Ada Selasa Lagi Tersisa Bagiku
Belum pudar memar penat hidupku
Mengayuh ombak melayari matahari
Selebat itu luka mengiris separuh umurku
Mengucur hingga koyak rusuk hidupku
Berulang kali aku tersaruk dan harus berlari lagi
Mengeja samudera kalau-kalau akan indah hidupku
Dulu aku menuliskannya pada setiap pohon
Membayangkan rantingnya sekarang aku tersedu
Barangkali tidak banyak waktu lagi
Atau mungkin masih sedikit hari tersisa
Memberi aku satu Selasa lagi
Yang bisa membuat aku tertawa
Aku ingin yang tersisa ini menjadi indah
Melupakan parut-parut pohonku
Terima kasih masih ada waktu menggendong cucu
Duduk memandang semerbak harum peluhku
Ada waktu bertelut menjahit koyak baju batinku
Menenun hari menyusun kerlip bintang
Wahai segenap cahaya langit
Jangan lepas pegang tanganku
Mudah-mudahan elok semua kembangku
Menghiasi kenangan pada semua daunku
Yang pernah kurangkai untuk hidupku
Kutulis pada nisan hikayat pergumulanku.