Puisi: Dua Orang Angkuh (Karya Husni Djamaluddin)

Puisi "Dua Orang Angkuh" karya Husni Djamaluddin menggambarkan pertemuan dan ketegangan antara dua individu yang angkuh.

Dua Orang Angkuh



dua orang angkuh
jumpa di satu pesta
hingga saat berpisah
tidak bertegur sapa

tapi mereka saling melirik
menakar keangkuhan masing-masing
pulang ke rumah
mereka tak bisa lagi membantah
antara mereka
telah terjalin
semacam tegur sapa
tanpa kata-kata

demikianlah
dua orang angkuh
bertemu
dalam rindu
yang semakin dibunuh
semakin tumbuh


Sumber: Bulan Luka Parah (1986)

Analisis Puisi:
Puisi "Dua Orang Angkuh" karya Husni Djamaluddin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pertemuan dan ketegangan antara dua individu yang angkuh. Puisi ini mengungkapkan dinamika hubungan manusia, terutama ketika ada perasaan ego dan angkuh yang menghalangi komunikasi dan hubungan pribadi. Di bawah ini adalah analisis lebih rinci tentang puisi ini:

Pertemuan di Pesta: Puisi ini dimulai dengan dua individu yang bertemu di sebuah pesta. Pesta adalah tempat di mana orang berkumpul untuk bersosialisasi, tetapi dalam kasus ini, kedua orang ini mempertahankan sikap yang angkuh dan merendahkan satu sama lain.

Ketegangan Tanpa Kata-Kata: Ketika mereka berpisah, tidak ada tegur sapa atau ucapan selamat tinggal yang biasa. Namun, di antara mereka terjalin "semacam tegur sapa tanpa kata-kata." Hal ini menggambarkan ketegangan yang muncul dalam pertemuan tersebut, di mana mereka saling mengukur satu sama lain dengan pandangan tajam dan angkuh.

Dinamika Ego dan Rindu: Puisi ini menggambarkan dinamika yang rumit antara dua orang yang angkuh. Meskipun mereka mungkin tidak mau mengakui perasaan mereka, ada "rindu yang semakin dibunuh" di antara mereka. Ini menunjukkan bahwa di bawah lapisan angkuh dan ego mereka, ada perasaan yang lebih dalam yang mungkin sulit diungkapkan.

Konflik Batin: Puisi ini menciptakan perasaan konflik batin yang dalam antara kedua individu tersebut. Mereka tidak bisa menghindari pemikiran tentang pertemuan tersebut dan saling melirik untuk menilai satu sama lain. Hal ini menciptakan ketidaknyamanan dan perasaan yang rumit dalam diri mereka.

Puisi "Dua Orang Angkuh" karya Husni Djamaluddin adalah sebuah karya yang menggambarkan dinamika hubungan manusia yang rumit, di mana ego dan angkuh dapat menghambat komunikasi dan hubungan. Meskipun kedua individu ini mungkin tidak mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka, ada indikasi bahwa ada perasaan rindu yang terpendam di antara mereka. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas perasaan dan hubungan manusia.

Husni Djamaluddin
Puisi: Dua Orang Angkuh
Karya: Husni Djamaluddin

Biodata Husni Djamaluddin:
  • Husni Djamaluddin lahir pada tanggal 10 November 1934 di Tinambung, Mandar, Sulawesi Selatan.
  • Husni Djamaluddin meninggal dunia pada tanggal 24 Oktober 2004.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.