Di Bawah Pohon Ros
Rumput hijau dan hawa segar:
Telah lewat musim gugur.
Seekor ayam jantan terbang di siang hari,
Lintas di atas kepalaku dan sepi,
Ketika aku di bawah pohon ros,
Lupa dan bermalas-malas.
Tapi daun pohon ros itu berjatuhan,
Hingga badanku penuh olehnya:
Sepuluh, seratus, seribu...,
Setiap aku di bawahnya.
Kemudian kupanggil pelayan tetanggaku,
Lagi seminggu musim semi!
Kukatakan tebang saja pohon ros itu,
Di tempatnya akan kubuat rumah merpati.