Bagaimana Menjadi Pendengar yang Baik: Antara Supportif dan Sensitif

Bagaimana Menjadi Pendengar yang Baik | Kebanyakan dari kita tidak bersungguh-sungguh dalam mendengarkan. Sikap kita sering kali hanya sekedar ...

Kemampuan atau seni dalam mendengarkan merupakan hal yang penting dalam kehidupan hubungan sosial. Hubungan manusia satu dengan manusia lain menunjukkan bahwa aktivitas yang paling berdampak dan berdampak besar adalah mendengarkan.

Pendengar yang Baik

Kita bisa mengetahui seseorang mendengarkan dengan baik atau tidak dengan melihat gesture tubuh. Mendengar berbeda dengan mendengarkan, mendengar sering terjadi karena faktor ketidaksengajaan, sedangkan mendengarkan yakni mengesampingkan semua hal yang bisa mengganggu konsentrasi untuk menyimak pembicaraan secara serius.

Kebanyakan dari kita tidak bersungguh-sungguh dalam mendengarkan. Sikap kita sering kali hanya sekedar reaksi logis dan sibuk menyiapkan bantahan atas yang semua dikatakan oleh lawan bicara.

Tidak hanya itu, sering kali sebagai pendengar mengatakan bahwa mereka paham apa yang lawan bicara katakan, namun pada kenyataannya, hal ini membuat lawan bicara memikirkan ulang apa yang akan dikatakannya. Agar terjadi suatu obrolan dalam mendengarkan, sebuah pembicaraan harus bisa meninggalkan kesan atau pengaruh bagi pendengarnya.

Ada beberapa hal yang harus kita terapkan dalam mendengarkan, salah satunya keterampilan dalam mendengar. Ada beberapa cara yaitu:

  • Kemampuan komunikasi verbal yaitu bahasa yang mudah dipahami serta komunikasi non-verbal yaitu nada bicara, intonasi, dan ekspresi yang diterima lawan bicara;
  • Mendengarkan aktif dengan menyimak keseluruhan indera, misalnya dengan tidak sambil main handphone;
  • Merespon dengan tidak mengadu nasib dan tidak terlalu banyak bertanya;
  • Menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan menyimpulkan apa yang diceritakan oleh lawan bicara;

Untuk menjadi pendengar yang baik, sebaiknya menerapkan keterampilan mendengar tersebut. Tidak hanya itu, kita juga harus membangun empati dengan lawan bicara.

Contoh simplenya dengan membiasakan untuk peka terhadap orang lain, berteman dengan berbagai kalangan, menghormati dengan tidak menjudge pendapat orang lain dan mengikuti kegiatan sosial.

Menjadi pendengar yang baik tidak hanya bermanfaat untuk orang yang bercerita, tetapi juga bermanfaat untuk diri kita sebagai pendengar. Kita bisa mengambil hikmah dari suatu hal yang dialami seseorang, selain itu dapat menambah kekayaan sudut pandang dengan cara kita melihat perspektif sisi masalah orang lain. kita juga bisa menjadi agen sehat mental.

Penulis: Amanda margaretna

© Sepenuhnya. All rights reserved.