Gaya hidup bukanlah sebuah hal yang asing lagi bagi kita semua. Gaya hidup merupakan bagian dari kebutuhan setiap orang. Gaya hidup sifatnya bergantung pada bergantian zaman, atau tergantung juga pada keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya.
Kita bisa melihat konsep gaya hidup dari cara berpakaian seseorang, atau mungkin kebiasaannya bagaimana. Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain. Gaya hidup juga dapat dijadikan sebagai contoh, namun terkadang bisa membuat stigma masyarakat menjadi tabu.
Perkembangan zaman membuat kebanyakan orang menjadi salah pengertian tentang gaya hidup, sebagian masyarakat pastinya mengutamakan rasa gengsi, sehingga mereka membeli barang-barang yang sedang branded pada saat itu supaya mendapatkan perhatian khusus dari orang-orang, tentunya itu hal yang tidak baik, itulah yang dimaksud dari gaya hidup yang tidak baik.
Ada juga istilah perilaku konsumtif. Lantas apa itu perilaku konsumtif? Perilaku atau gaya hidup seseorang yang senang membelanjakan uangnya tanpa mempertimbangkan hal lain. Perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang, (Setiaji, 1995).
Itulah yang dinamakan mengutamakan gengsi, padahal sudah tahu kemampuannya sampai mana, namun tetap memaksakan membeli ini itu untuk menaikkan derajatnya.
Terkadang gaya hidup disalahartikan, khususnya pada kalangan remaja, kebanyakan dari mereka memperhatikan penampilan mereka. Lalu apa contoh dari gaya hidup yang baik? Belanja kebutuhan yang penting saja, mengesampingkan gengsi, dan mengutamakan keadaan ekonomi, dan masih banyak lagi. Yang paling terpenting adalah kesadaran dalam diri.
Ada pepatah mengatakan "Tidak ada kehidupan yang sempurna, karena sedih dan bahagia akan selalu hadir menyapanya. Maka, jadikanlah sabar dan syukur sebagai penyempurna semua rasa yang ada".
Yuk mulai sekarang kita tingkatkan rasa bersyukur atas apa yang telah tuhan berikan untuk kita. Bersyukur itu banyak manfaatnya loh, salah satunya kita bisa lebih menikmati hidup yang sedang kita jalani ini. Jangan lupa bersyukur ya teman-teman!
Biodata Penulis:
Ratu Khairunisa lahir di Karawang dan menetap di Surakarta. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 di Pendidikan Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Sebelas Maret.