Waktu aku kecil, aku sempat berpikir 'wah jadi dewasa pasti akan bahagia, pasti bisa beli apapun yang kita mau, bebas pergi kemana aja dan melakukan apa saja'.
Itulah yang pernah aku pikirkan dulu ketika membayangkan menjadi orang dewasa. Sampai pada akhirnya aku merasakan menjadi dewasa cukup melelahkan dan rasanya berat ketika aku harus merasakan hal-hal yang dulu belum pernah kurasakan.
Hal-Hal yang Aku Rasakan Ketika Beranjak Dewasa
Pertama, People Come and Go
Kalian pernah enggak sih ngerasain dimana kok orang itu pergi ya dari hidup kita padahal aku sayang banget sama dia, tapi sadar atau enggak sadar, semua itu akan terjadi di hidup kita.
Mau enggak mau kita akan sadar dengan sendirinya kalau orang yang hadir di hidup kita itu tujuannya beda-beda, ada yang memberikan kita pelajaran, ada yang memberikan kita inspirasi dan semangat.
Kita bertemu dengan orang baru selalu ada maksud Tuhan di balik semua kisah kita.
Kedua, Kesepian
Kalian berasa capek enggak sih? Karena semakin dewasa semua yang kita lakukan harus bisa sendiri, apalagi aku sebagai anak kos yang ngerasa kalok di kos sendiri, itu sepi.
Ketiga, Homesick
Mahasiswa rantau yang jarang banget pulang ke rumah, sering kali kita ngerasain kesepian mana jauh dari orang tua kita, juga harus bisa menjaga diri sendiri, pas sakit kita juga harus bisa merawat diri sendiri.
Kepikiran dimana kalau di rumah ada yang ngerawat kalau sakit dan jaga kita tapi ketika kita beranjak dewasa dan sebagai mahasiswa rantau rasanya rindu rumah itu wajar.
Keempat, Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis yang sering dirasakan ketika kita menginjak umur 18-30 tahun. Semakin kita beranjak dewasa rasanya kita sering membandingkan diri dengan pencapai orang lain.
Kadang tanpa kita sadari kita akan berpikir 'Aku udah umur segini kok masih begini begini aja ya? Temenku kok udah sukses, kok dia udah nikah ya dan sebagainya.'
Hal tersebut menyebabkan kita stress dan muncul perasaan anxiety dan sering kali kebingungan akan masa depan itu muncul, sebaiknya kita fokus pada goals kecil yang akan kita capai.
Kelima, Insecure
Sering banget nih, ketika kita lihat orang lain yang outfit-nya lebih bagus, atau lihat di Instagram temen kita yang semakin keren, muncul perasaan insecure sama diri sendiri.
Perasaan itu wajar terjadi tapi kalau di pikir-pikir yah, buat apa juga kita insecure sama orang lain. Lebih baik kita membandingkan diri kita yang sekarang dengan diri kita di masa lalu, yang mungkin banyak perubahan yang terjadi dalam diri kita yang sekarang.
Sadar akan proses setiap orang itu berbeda-beda di dalam hidupnya.
Keenam, Fear of Missing Out (Fomo)
Setiap orang pastinya pernah memiliki perasaan fomo, perasaan takut ketinggalan dengan orang lain, sering banget kejadian dimana kita ngikuti trend yang sekarang beli IPhone, baju baru, dan produk-produk yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan, tapi kita jadi ingin membeli karena takut ketinggalan trend yang ada.
Padahal sebenarnya barang itu tidak terlalu kita butuhkan dan hal tersebut menyebabkan kita menjadi konsumtif.
Percaya enggak percaya sih, dewasa itu berat tapi beratnya dewasa itu juga merupakan anugerah, kok bisa yah dibilang anugerah? Tahu enggak sih ketika dewasa kita bisa melakukan berbagai hal yang belum pernah kita coba waktu kecil.
Ketika dewasa aku mencoba untuk mengenali diriku sendiri, semakin aku mengenali diri sendiri, aku semakin paham kalau aku punya batasan dan juga potensi yang tidak semua orang punya.
Dewasa itu menyenangkan ketika kita bisa melakukan semuanya dengan baik, kita bisa belajar hal baru di dunia ini.
Misalnya nih yang dulunya enggak pernah tampil di depan publik, tapi ketika kita dewasa kita berani buat tampil depan publik.
Dewasa juga mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, baik dari ucapan 'maaf' ketika kita melakukan kesalahan pada orang lain atau bahkan menganti rugi.
Perihal menjadi dewasa itu berat, tapi aku yakin dewasa adalah hal baik yang terjadi di fase hidup kita. Dewasa mengajarkan kita untuk kuat menghadapi setiap masalah, karena dewasa juga kita jadi semakin memahami diri kita sendiri.
Biodata Penulis:
Etheldreda Dwi Ayu Yuniar saat ini aktif sebagai Mahasiswa BK Universitas Sebelas Maret.