Bagi para calon akuntan yang bergelut dengan keuangan, pasti akan menemui tugas membuat artikel akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan merujuk pada hal ihwal seputar dunia keuangan dalam ilmu akuntansi. Disiplin ilmu ini mengupas seputar neraca perusahaan, budgeting, dan seterusnya.
Para mahasiswa biasanya dibuat pening ketika menghadapi tugas ini. Kemampuan mahasiswa dalam menulis memang masih kurang. Sebuah survei menyebut bahwa anggaran mahasiswa untuk merokok jauh lebih besar ketimbang membaca buku. Padahal, what you write is what you read.
Tips Menulis Artikel Akuntansi Keuangan
Kamu jangan khawatir, ada tips untuk mengatasi hal ini:
1. Akuntansi Keuangan
Pahami terlebih dahulu definisi akuntansi keuangan dan turunannya. Ketika pemahaman secara utuh telah diperoleh. Kamu bisa memilih bagian mana yang menjadi fokus pembahasan artikel. Semisal akuntansi keuangan sektor publik atau justru perusahaan (privat).
2. Judul yang Menarik
Judul artikel ibarat gerbang bagi pembaca yang akan masuk. Jika gerbang (pintu) tersebut kurang menarik, niscaya para pembaca akan duluan kabur sebelum membaca. Judul yang menarik biasanya singkat, to the point, dan diksi kata yang unik.
3. News and Views
Kamu harus bisa memahami artikel yang kamu tulis dari sudut mana. Jika corak opini yang ditonjolkan, berarti view. Itu berarti pemahamanmu atas suatu kasus mutlak dibutuhkan. Karena kamu harus menulis argumentasi, opini, dan pendapat terhadap suatu kasus akuntansi keuangan.
Namun jika news yang dititik-beratkan, berarti artikelmu dipenuhi muatan informasi berita yang mengacu pada data dan fakta yang akurat.
4. Lead
Bagi para pembuat artikel akuntansi keuangan akan cukup kesulitan pada bagian ini, yaitu menentukan kata pengantar yang tepat. Nah, kamu bisa mengakali ini dengan menggunakan dua hal. Pertama, kutipan dari kata-kata para pakar. Kedua, hasil survei yang relevan dengan akuntansi keuangan.
Trik Penyajian Artikel Akuntansi Keuangan
Lalu, bagaimana soal penyajian content?
1. Data
Penelusuran data bisa dilakukan dengan dua cara, melalui internet atau buku. Media internet akan lebih mudah dilakukan karena online. Namun kelemahannya yaitu kurang komprehensif. Sedangkan buku bisa disebut komprehensif. Namun, sulit dalam proses melacak data.
2. Teori
Jangan lupakan teori untuk menguatkan artikelmu. Teori setidaknya berfungsi dalam tiga hal. Pertama, explanation. Kedua, solution. Ketiga, forecasting. Fungsi teori ini akan banyak membantu dalam memperkaya content artikelmu.
3. Eye Catching
Jangan remehkan yang satu ini. Menarik tidaknya sebuah artikel kadang bisa dilihat dari sampulnya. Jadi pemberian subjudul, kalimat padat, dan diksi kata yang populer sangat penting.