Hidup Bersama Si Hitam Manis
aku suka si hitam manis
berpuluh tahun kuminum bagai kopi,
cinta kasihnya mahar indah tradisionil
bayanganmu adalah bulu mata
melayang di pucuk dedaunan mawar merah.
aku suka hitam manis
empat putri lahir itu bukti
Tuhan dan hutan jati mengerti
dititipkannya putri sulung hitam manis
pohon isyarat padaku agar selalu ingat mati.
kedua ketiga kulitnya putih
membuat jalan kesukaan moyang laki
keempat putri bungsu berkulit hitam manis
hukum berhitam-putih bukanlah hidup mutlak
barisan ayat yang kubaca saat bulan purnama.
ya, aku sayang hitam manis
indahnya mawar kuyup gerimis
tangkai liat yang menolak kering.
Bukit Padalarang
8 Juni 2019 - April, 2022
Puisi: Hidup Bersama Si Hitam Manis
Karya: Jang Sukmanbrata
Biodata Jang Sukmanbrata:
Jang Sukmanbrata lahir pada tanggal 17 Agustus 1964 di Bandung. Ia menulis karya sastra dengan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam berbagai genre mulai dari puisi, guguritan, lirik, balada, epik, naratif, tanka, haiku, dan bahkan esai.
Puisi-puisinya terangkum di berbagai Buku Antologi Puisi, seperti Penyair Bandung (1981), Negeri Pesisiran (2019), Negeri Rantau (2020), Raja Kelana (2022) dan beberapa lainnya.
Karya sastranya yang lain bisa dijumpai dan tersebar di berbagai Media Online dan Media Offline, seperti di Majalah Basis, koran Bali Pos, Pikiran Rakyat Bandung, dan lain sebagainya.
Jang Sukmanbrata saat ini aktif mengadvokasi - melestarikan nilai-nilai Kabuyutan Sunda-Nusantara.
