Puisi: Begitu Jauh Pegunungan (Karya Jang Sukmanbrata)

Puisi: Begitu Jauh Pegunungan Karya: Jang Sukmanbrata

Begitu Jauh Pegunungan,

Daratan di Mata Kaki



begitu jauh
lembah curam kaliandra,
dataran yang punah
genggaman para tuan tanah,
daun salam di sayuran
diambil sari 
dibuang, dilupakan
Unggunan bara terpendam,
Kasih di bayangan sayap elang
Ciumi aku dalam iringan lagu
Tak rugi tak mampus
sebelum kantuk menutup!

begitu dekat
jalan ke rumah
kuburan di sebrang sawah,
menapak tiga pematang.
Biru matamu kureguk,
hilang suara sayup,
tinggallah engkau 
di saku,
ya selembar foto pudar,
lama ditinggal mengembara
Setelah bangun tidur!

begitu rapat
wajah cerah 
luluran masa silam 
Bukan yang pertama dipendam
Nun jauh di lembah Kampung Naga,
pantang adatnya berurai airmata,
kita jumpa terakhir
membuat semua janji 
berarti diinjakkan kaki
Mari! Daripada terlambat,
musuh di belakang mata kita

Selamat para pencinta
Danau dan dangau 
rindu jamahan kau!
Malam ke siang
tergantung usapan tangan
Selamat menentukan, jadi boneka hiasan atau rawat kemerdekaan!


Kabuyutan Rajamandala, 29 Maret 2019


Puisi Jang Sukmanbrata
Puisi: Begitu Jauh Pegunungan
Karya: Jang Sukmanbrata

Biodata Jang Sukmanbrata:
Jang Sukmanbrata lahir pada tanggal 17 Agustus 1964 di Bandung. Ia menulis karya sastra dengan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam berbagai genre mulai dari puisi, guguritan, lirik, balada, epik, naratif, tanka, haiku, dan bahkan esai.

Puisi-puisinya terangkum di berbagai Buku Antologi Puisi, seperti Penyair Bandung (1981), Negeri Pesisiran (2019), Negeri Rantau (2020), Raja Kelana (2022) dan beberapa lainnya.

Karya sastranya yang lain bisa dijumpai dan tersebar di berbagai Media Online dan Media Offline, seperti di Majalah Basis, koran Bali Pos, Pikiran Rakyat Bandung, dan lain sebagainya.

Jang Sukmanbrata saat ini aktif mengadvokasi - melestarikan nilai-nilai Kabuyutan Sunda-Nusantara.
© Sepenuhnya. All rights reserved.