Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Perencanaan keuangan rumah tangga sangat penting untuk menjaga agar pengelolaan keuangan berlangsung dengan baik dan cash flow rumah tanga ....

Menikah dan membangun rumah tangga bukan hanya urusan cinta dan hidup bersama. Akan tetapi dari sanalah dimulai kehidupan kompleks yang sesungguhnya. Dalam berumah tangga, seseorang dituntut untuk mampu memikul tanggung jawab yang lebih berat, mengelola permasalahan yang lebih kompleks, dan menghadapi berbagai kemungkinan baru yang tidak terduga.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Termasuk permasalahan keuangan salah satunya, yang pastinya membuka pintu keluar yang lebih banyak dan lebih lebar. Karenanya dalam rumah tangga juga diperlukan manajemen dan perencanaan keuangan yang matang.

Sebuah keluarga yang dibangun dengan niat yang baik, bahkan cinta sekalipun tidak bisa mengabaikan satu hal yang sering menjadi permasalahan dalam rumah tangga, yaitu uang atau finansial (ekonomi).

Kita tidak mungkin menutup mata bahwa kebutuhan sandang, pangan, dan papan tidak bisa dipisahkan dari hal tersebut. Demikian juga dengan pendidikan. Semua membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Namun, kadangkala uang sering menjadi sumber kekeruhan dalam rumah tangga. Biaya hidup yang tidak mencukupi, sementara suami atau bahkan juga istri sudah bekerja keras sepanjang hari untuk mendapatkan tambahan pemasukan.

Di sinilah pentingnya peran perencanaan keuangan rumah tangga, kebijaksanaan, dan keterbukaan dalam rumah tangga. Kunci dari semua itu terletak pada kedewasaan dan kebersamaan antara pasangan yang berumah tangga.

Prinsip Keuangan Rumah Tangga

Dr. Setiawan Budi Utomo, salah satu Tim Ahli Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, mengatakan bahwa ada beberapa prinsip dasar dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga, yaitu sebagai berikut:

1. Sumber Penghasilan (Pekerjaan) Harus Halal

Mungkin setelah memutuskan menikah, setiap pasangan sudah memiliki pekerjaan tetap yang menjadi sumber penghasilan utama untuk keluarga. Namun, tidak ada salahnya untuk kembali saling mengevaluasi, sudah halalkah sumber penghasilan kamu? Karena, kehalalan pekerjaan yang kita tekuni merupakan kunci keberkahan yang akan diterima.

Rasulullah Saw bersabda dalam salah satu hadistnya "Tidaklah seseorang mengonsumsi makanan lebih baik dari mengonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil kerja sendiri, sebagaimana Nabi Allah, Daud, memakan makanan dari hasil kerjanya". (HR. Bukhari).

Memilih sumber penghasilan atau pekerjaan yang halal adalah langkah pertama yang harus diambil dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Hal tersebut karena hasil dari pekerjaan itulah yang akan menjadi sumber keuangan yang akan dikelola nantinya. Adapun kriteria pekerjaan yang halal yaitu:

  • Tidak bertentangan dengan aturan-aturan syariat
  • Tidak menzolimi orang lain
  • Tidak ada unsur penipuan atau pencurian
  • Tidak mengandung unsur riba

2. Menekankan pada Skala Prioritas

Agar pengelolaan keuangan berlangsung baik, maka kita dituntut untuk pandai berhemat, tidak boros. Mengajarkan pada seluruh anggota keluarga tentang prinsip-prinsip hemat.

Ingat, hemat bukan berarti kikir. Akan tetapi pandai memilah, maka yang benar-benar kita butuhkan dan mana yang hanya sekadar kita inginkan.

Dahulukan sesuatu yang dibutuhkan, di atas sesuatu yang diinginkan. Inilah yang disebut dengan skala prioritas.

Dahulukan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang benar-benar kita butuhkan. Contohnya membayar cicilan hutang, rekening listrik, biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.

Setelah kebutuhan wajib ini terpenuhi, baru setelah itu memenuhi kebutuhan lain yang telah direncanakan maupun yang belum direncanakan.

3. Membiasakan Diri Menabung untuk Dunia dan Akhirat

Menabung untuk tujuan dunia dan akhirat perlu menjadi poin penting dalam perencanaan keuangan rumah tangga. Setiap kali menerima uang, misalnya sesudah gajian, honor, keuntungan usaha, dan lain sebagainya, biasakan untuk menyisihkan terlebih dahulu untuk tabungan dan sedekah.

Buat perencanaan dari awal. Misalnya, 10% dari gaji untuk tabungan dan sedekah. Ingat, lakukanlah di awal, janganlah menunggu uang sisa untuk menabung dan sedekah.

Budaya ini sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja, akan tetapi juga diajarkan pada anak-anak semenjak dini. Misalnya, pada anak yang sudah mengerti uang, tuntun mereka agar menyisihkan sebagian dari uang jajannya untuk menabung atau bersedekah, sehingga hal itu pun menjadi kebiasaan bagi mereka.

Tentukan Siapa Manager Keuangannya?

Perencanaan menjadi sia-sia jika tidak ada yang mengatur pelaksanaannya. Dalam mengelola keuangan rumah tangga, kita mengenal dua tipe manajemen, yaitu Mama Bos atau Papa Bos. Apa yang dimaksud dengan kedua tipe manajemen ini?

Eka Agustina dari Quantum Magna Finance, seperti yang dikutip oleh Majalah Ummi mengatakan bahwa tipe pengelolaan keuangan Mama Bos adalah suami menyerahkan semua penghasilannya kepada Istri. Kemudian, istri yang mengelola penggunaan keuangan tersebut mengikuti garis perencanaan keuangan yang sudah dirancang bersama. Tipe ini paling umum digunakan di masyarakat kita.

Mengapa? Alasannya karena pada umumnya perempuan dipercaya memiliki kemampuan mengelola keuangan yang lebih baik dari pada laki-laki. Selain itu, perempuan juga lebih memahami pos-pos pengeluaran rutin bulanan keluarga, khususnya untuk kebutuhan pangan dan sandang.

Sementara, tipe Papa Bos berarti suami yang memegang kendali pengelolaan keuangan rumah tangga. Biasanya tipe ini dianut oleh keluarga yang si istri cenderung boros dan lemah dalam mengendalikan pengeluaran keluarga.

Lalu, tipe pengelolaan keuangan mana yang baik untuk keluarga kamu? Pada dasarnya kedua tipe tersebut baik. Namun, prakteknya dikembalikan pada kondisi keluarga dan pribadi yang ada pada rumah tangga tersebut.

Apakah memilih tipe Mama Bos atau kah Papa Bos? Tipe mama Bos berati istri yang menjadi manajer keuangan keluarga. Sementara tipe Papa Bos, berarti Suami yang menjadi manajer keuangan keluarga.

Kunci keberhasilan pengelolaan keuangan keluarga adalah pada komunikasi yang terbuka antara pasangan. Tipe pengelolaan keuangan manapun yang kamu pakai, kuncinya tetap pada komunikasi. Ketika komunikasi itu tidak berlangsung dengan baik, maka pelaksanaannya juga akan menjadi tidak baik.

Pentingnya Pencatatan Keuangan

Kelemahan manajemen keuangan rumah tangga kita adalah tidak adanya pencatatan keungan yang baik. Memang benar bahwa rumah tangga bukanlah perusahaan atau lembaga yang membutuhkan laporan keuangan setiap waktunya. Akan tetapi, perencanaan keuangan dan pencatatannya merupakan sesuatu yang penting untuk mengetahui seberapa besar kekuatan finansial rumah tangga dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan ke depannya.

Apa saja yang perlu didokumentasikan dalam catatan pengelolaan dan perencanaan keuangan keluarga kita? Berikut adalah beberapa hal yang perlu didokumentasikan dalam catatan keuangan keluarga, yaitu sebagai berikut:

1. Kekayaan

Kekayaan ini terdiri aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar, yaitu aset yang mudah diuangkan. Contohnya tabungan, deposito, dan lain-lain. Sementara itu, aset tidak lancar, yaitu aset yang tidak mudah diuangkan seperti emas, mobil, motor, rumah, dan lain-lain.

Dari kekayaan itu, perlu diketahui adakah yang dibiayai dengan hutang? Jika ada berapa nilainya? Kemudian, hitung selisih dari nilai kekayaan dengan hutang. Jika selisihnya positif, maka keuangan rumah tangga kamu positif. Inilah modal pertama keluarga kamu.

2. Cash Flow (Penghasilan dan Pengeluaran)

Penghasilan terdiri dari pendapatan rutin kamu setiap bulan, seperti gaji, aset aktif, dan pendapatan tambahan lainnya. Catat juga pengeluaran rutin keluarga seperti zakat, rekening listrik, rekening air, belanja kebutuhan keluarga, transportasi, cicilan hutang dan lain-lain.

Sisanya mungkin bisa kamu masukkan dalam tabungan atau biaya tidak terduga. Idealnya distribusi pendapatan gaji rumah tangga adalah sebagai berikut:

  • Maksimal 30% untuk membayar cicilan
  • 10 % untuk tabungan
  • 40% untuk pengeluaran rutin
  • 20% untuk pengeluaran pribadi termasuk zakat

Perencanaan Keuangan Rumah Tangga

Perencanaan keuangan rumah tangga sangat penting untuk menjaga agar pengelolaan keuangan berlangsung dengan baik dan cash flow rumah tanga seimbang, sehingga penumpukan hutang keluarga pun tidak terjadi hanya karena perencanaan dan pengelolaan keuangan yang buruk.

Dalam perencanaan rumah tangga ini perlu adanya kerja sama dari suami dan istri, salah satunya yaitu dengan menjaga komunikasi di antara keduanya. Dengan adanya komunikasi, maka yang terjadi adalah adanya keterbukaan dalam membicarakan perencanaan tersebut. Pada akhirnya, penggunaan uang pun bisa lebih jelas dan terarah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.