Pantun Kerendahan Hati
Berbekal jagung pergi ke ladang
Bawalah cangkul tak lupa sabit
Bersikap rendah diri mulai sekarang
Bukalah hati agar hidup tak sulit
Sumber: Aku, Kau dan Rembulan (2015)
Analisis Puisi:
Puisi "Pantun Kerendahan Hati" adalah contoh pantun, bentuk puisi tradisional dalam budaya Indonesia yang memiliki struktur khusus. Puisi ini menggambarkan nilai-nilai kerendahan hati dan kerja keras.
Berkendara ke Ladang: Puisi ini dibuka dengan baris pertama yang berbicara tentang seseorang yang pergi ke ladang dengan membawa jagung. Tindakan ini menekankan pentingnya kerja keras dan pertanian dalam kehidupan sehari-hari. Berbekal jagung menggambarkan tindakan sederhana yang memiliki makna yang mendalam.
Menggunakan Alat: Baris kedua mengacu pada penggunaan alat-alat seperti cangkul dan sabit dalam pekerjaan pertanian. Pemakaian alat ini mencerminkan kerja keras dan ketekunan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam pertanian.
Kerendahan Hati: Puisi ini menekankan pentingnya sikap kerendahan hati. Mengaku tidak memiliki segala hal yang diperlukan untuk bertani, seseorang harus membuka hati dan menerima kenyataan. Ini mencerminkan nilai pentingnya rendah hati dalam budaya Indonesia.
Meringkas Pesan: Pantun adalah bentuk puisi yang ringkas, dan "Pantun Kerendahan Hati" juga menggambarkan pesannya secara langsung dan sederhana. Puisi ini mendorong pembaca untuk bersikap rendah hati, bekerja keras, dan menerima kenyataan.
Nilai Tradisional: Pantun adalah bentuk puisi tradisional yang sering kali mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi. Puisi ini mencerminkan hubungan yang kuat antara budaya dan pertanian di Indonesia serta pentingnya sifat rendah hati dalam menjalani kehidupan.
Kesederhanaan dan Kemurnian: "Pantun Kerendahan Hati" adalah contoh dari kesederhanaan dalam puisi. Pesannya tidak memerlukan interpretasi yang rumit dan menggambarkan kemurnian nilai-nilai yang dianut dalam budaya Indonesia.
Puisi "Pantun Kerendahan Hati" karya Tri Astoto Kodarie mengekspresikan nilai-nilai tradisional, kerendahan hati, dan kerja keras yang dihargai dalam budaya Indonesia. Melalui bahasa yang sederhana dan langsung, puisi ini menyampaikan pesan moral yang berharga kepada pembaca.
Puisi: Pantun Kerendahan Hati
Karya: Tri Astoto Kodarie
Biodata Tri Astoto Kodarie:
- Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, pada tanggal 29 Maret 1961.