Puisi: Kidung Cisadane (Karya Rini Intama)

Puisi: Kidung Cisadane Karya: Rini Intama
Kidung Cisadane


Sejak istana pajajaran meriwayatkan cisadane
Hulu sungai berseru di lereng pangrango
Di masa batu-batu masih menyalakan tungku
Air telah menuang renungan yang gigil

Alam telah bersaksi dalam seribu tahun
Ratusan kilometer air mengalir dari anak-anak sungai
Dari kedaung hingga tanjung burung desa kecil ujung muara
Dan kapal-kapal mengayuh biduk menuju persinggahan

Dua naga titisan dewa telah bertapa, di setiap langit memancar tabir teja
Menjaga musim mengembara, menyusuri sungai hingga samudra
Sejak kapal-kapal dari negeri antah barantah berlabuh, hingga tarian angin menjauh
Sejak cinta itu terus mengalir, hingga kita mengerti kisah ini tak pernah berakhir
Sejak seribu riwayat tentangmu yang terpendam, berabad silam
Sejak titah kerajaan, mengirimkan perahu dan pendayung sampan
Hingga air dan ikan-ikan terbakar matahari, sedang limbah tak mengenal nurani
Suara-suara yang menyimpan malam, menghamburkan kalam

Di sini, di antara riak air yang bergulung
Ada harap yang terkungkung dan menggantung


Tangerang, 7 Agustus 2016

Sumber: Yogya dalam Nafasku (2016)

Rini Intama
Puisi: Kidung Cisadane
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.