Puisi: Untukmu (Karya Ita Fatia)

Puisi "Untukmu" mengingatkan akan pentingnya peran orang tua, kasih sayang mereka yang tanpa batas, serta pentingnya balas bakti dan ...
Untukmu

Pada tangis buncahmu, kasih ibu memelukmu
Pada kisah manjamu, halus tangan ibu mengusapmu
Pada semua pintamu, jerih payah ayah mendampingimu
Pada nakal sikapmu, sabar ayah tak terbatas untukmu

Merekalah dua malaikat tanpa sayap dalam hidupmu
Merekalah tempatmu pulang dan mengadu
Merekalah manusia tanpa henti menyayangimu

Berilah doa untuk mereka sepanjang waktu
Berjanjilah selalu ada kapanpun mereka mau
Hanya baktimu yang mereka tunggu

Gumelar, 25 April 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Untukmu" karya Ita Fatia menggambarkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada orang tua, khususnya kepada ibu dan ayah. Penyair mengekspresikan rasa cinta dan terima kasih yang mendalam melalui ungkapan-ungkapan yang penuh makna terhadap peran dan kasih sayang orang tua.

Ekspresi Kasih Sayang Orang Tua: Puisi ini menyoroti kasih sayang yang tak terhingga dari seorang ibu dan ayah. Dalam setiap tangisan, kisah, dan tindakan nakal anak, orang tua selalu hadir dengan kasih sayang, pelukan, dan kesabaran yang tak terhingga.

Perlambangan Malaikat dan Perlindungan: Penyair menggunakan metafora "malaikat tanpa sayap" untuk menggambarkan kedua orang tua sebagai sumber perlindungan, tempat pulang, dan tempat berkeluh kesah. Mereka adalah figur yang selalu siap mendengarkan dan memberikan dukungan tanpa syarat.

Permintaan Doa dan Janji Balas Bakti: Puisi ini mengajak untuk memberikan doa bagi kedua orang tua, memohon agar mereka selalu diberikan kebahagiaan, kesehatan, dan keselamatan. Selain itu, penyair juga menyerukan untuk berjanji akan selalu hadir, mendukung, dan membalas bakti kepada orang tua.

Puisi "Untukmu" menghadirkan kehangatan dan kesederhanaan dalam ungkapan rasa terima kasih kepada orang tua. Puisi ini mengingatkan akan pentingnya peran orang tua, kasih sayang mereka yang tanpa batas, serta pentingnya balas bakti dan kehadiran bagi mereka yang telah tanpa henti menyayangi.

Ini merupakan pengingat akan pentingnya menjaga hubungan dan menghargai peran orang tua dalam kehidupan kita. Puisi ini mengilustrasikan pentingnya cinta, kasih sayang, dan perhatian tanpa syarat yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.

Ita Fatia
Puisi: Untukmu
Karya: Ita Fatia

Biodata Ita Fatia:
  • Ita Fatia saat ini aktif sebagai mahasiswi di Universitas Islam Negri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (Prodi Pendidikan Agama Islam).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Ibu Ibu masih tinggal di kampung itu, ia sudah tua. Ia adalah perempuan yang menjadi korban mimpi-mimpi ayahku. Ayah sudah meninggal, ia dikubu…
  • Sajak Kehilangan Apa yang lebih pantas kuminta darimu kini: air mata, atau sebuah jerit paling keras sepanjang abad borok di kakimu tak tersembuhkan dari jauh aku hanya bisa …
  • Asu Di jalan kecil menuju kuburan Ayah di atas bukit saya berpapasan dengan anjing besar yang melaju dari arah yang saya tuju. Matanya merah. Tatapannya yang kidal membuat …
  • Kamis Petang Angin berkesiur lagi. Bagai jutaan ibu yang serentak bangkit dari kuburan [Tsunami] di Aceh dan mencari anak mereka. Sementara para suami jadi batu karang ka…
  • Ibuku Dehulu Ibuku dehulu marah padaku diam ia tiada berkata aku pun lalu merajuk pilu tiada peduli apa terjadi. Matanya terus mengawas daku walaupun bibirnya tiada berg…
  • Pahlawan KesuksesankuFajar telah menyapa pagikuKau jadikan harimu, hari untuk pengorbananPengorbanan mencari rezki, pengorbanan untuk mencari awal yang baruKau ajarkan aku arti per…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.